Akhir Kisah Pertarungan Pejalan Kaki vs Ojek Online di Trotoar

8 Agustus 2018 12:58 WIB
Pengguna sepeda motor melintasi trotoar  (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengguna sepeda motor melintasi trotoar (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kejadian Senin (6/8) malam di Jalan Jatiwaringin, Jakarta Timur, mungkin tidak akan dilupakan oleh seorang mitra Grab Bike bernama Gusti Rini. Bagaimana tidak, pada malam itu dirinya terlibat adu mulut dengan anggota Koalisi Pejalan Kaki bernama Alif karena mengendarai motor di atas trotoar. Sayangnya, Gusti Rini terpancing emosi dan memukul Alif dengan helm.
ADVERTISEMENT
Gusti Rini sendiri ditegur karena motornya naik ke trotoar. Padahal, trotoar adalah hak pejalan kaki.
Efek dari pemukulan itu membuat dirinya dilaporkan ke polisi karena melakukan aksi penyerangan terhadap Alif. Rekan Alif yang juga Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, mengatakan kejadian pemukulan itu berawal ketika Gusti Rini yang tengah membonceng penumpang mengendarai motor di atas trotoar yang diperuntukkan untuk pejalan kaki.
"Jadi ada seorang mitra Grab perempuan memasuki trotoar dan marah ketika diingatkan untuk tidak masuk trotoar," ujar Sitorus.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, mengapresiasi langkah pemprov untuk menggunakan Pelican Crossing. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, mengapresiasi langkah pemprov untuk menggunakan Pelican Crossing. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Menurut Sitorus, Rini yang merasa tidak diterima ditegur oleh Alif melakukan kontak fisik berupa pemukulan. Alif pun telah memperingatkan Rini bahwa aksinya tersebut telah direkam. Meski begitu, Rini tetap memukul Alif dengan menggunakan helm berulang-ulang.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah menempuh menghubungi pihak kepolisian untuk mengusut masalah ini," ujar Sitorus.
Sitorus berharap agar para driver Grab lebih diberikan pemahaman terkait tata tertib berkendara di jalan. Tak sampai di situ, ia juga berharap agar masyarakat semakin teredukasi lewat peristiwa ini.
Klarifikasi Mitra Grab Gusti Rini yang memukul anggota koalisi pejalan kaki. (Foto: Facebook/Gusti Rini)
zoom-in-whitePerbesar
Klarifikasi Mitra Grab Gusti Rini yang memukul anggota koalisi pejalan kaki. (Foto: Facebook/Gusti Rini)
Tak ingin disalahkan, lewat akun Facebooknya, Rini memberikan klarifikasinya di grup Komunitas Grab Indonesia. Ia mengaku kalau dirinya yang diadang dan bagian depan motornya dipukul oleh Koalisi Pejalan Kaki.
Rini juga mengaku dirinya dibentak-bentak oleh salah seorang anggota koalisi dan diancam akan dipukul terlebih dahulu. Ia berujar aksi pemukulannya adalah bentuk aksi dalam membela diri. "Saya kasih perlawanan karena saya ingin (akan-Red) dipukul terlebih dulu," ujar Rini.
ADVERTISEMENT
Rini juga menambahkan video aksi pemukulan yang sudah viral di dunia maya tidaklah lengkap seutuhnya. "(Video) saat saya mau dipukul tidak diposting, jangan emosi dulu sebelum jelas," ungkapnya.
Namun, klarifikasi Gusti Rini itu tak cukup untuk membuatnya tetap menjadi pengemudi ojek online. Manajemen Grab memutuskan untuk memberhentikan Gusti Rini sebagai mitra GrabBike. Berikut klarifikasi menajemen Grab terkait kasus tersebut:
Manajemen Grab menyesali tindak kekerasan yang dilakukan salah satu mitra pengemudi GrabBike terhadap seorang pejalan kaki di Jakarta Timur.
Keselamatan dan keamanan seluruh pengemudi, penumpang, dan masyarakat umum merupakan prioritas utama kami dimana sesuai dengan kebijakan yang berlaku, segala bentuk kekerasan / kejahatan tidak akan ditoleransi. Menyusul hasil investigasi terkait kejadian ini, kami telah memberhentikan mitra pengemudi yang bersangkutan secara permanen karena terbukti telah melakukan pelanggaran seperti yang diinformasikan di media massa dan media sosial.
ADVERTISEMENT
Grab senantiasa melakukan proses seleksi yang ketat dalam perekrutan mitra pengemudi termasuk latar belakang dan catatan kriminal mereka – dan berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam proses seleksi dan pelatihan mitra pengemudi, serta inisiatif-inisiatif keselamatan lainnya. Dengan demikian, para mitra pengemudi kami diharapkan untuk tidak hanya memberikan standar pelayanan yang tinggi kepada penumpang, namun juga menjadi pengguna jalan yang tertib lalu lintas dan saling menghargai sesama pengguna jalan.
Jika masyarakat memiliki pengalaman berkendara yang tidak berkenan, kami mohon untuk segera melaporkannya ke layanan konsumen Grab – dan pihak berwajib apabila diperlukan. Layanan konsumen Grab dapat dihubungi 24/7 di +6221 8064 8777 atau [email protected] untuk merespons segala bentuk pertanyaan baik dari penumpang maupun mitra pengemudi.
ADVERTISEMENT