Akibat Pengadangan Truk, Sampah di TPS Muara Baru Sempat Menggunung

22 Oktober 2018 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) RW 17, Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (22/10). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) RW 17, Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (22/10). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengadangan truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta ke Bantargebang, Kota Bekasi, membuat tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) RW 17, Muara Baru, Jakarta Utara, menggunung hingga 5 meter.
ADVERTISEMENT
Menurut petugas TPS, Maryanto (53), tumpukan sampah tersebut terjadi sejak Jumat hingga Minggu. Akan tetapi, kini tumpukan sampah yang menggunung tersebut mulai berkurang.
“Kemarin itu emang numpuk banyak sampai asbes rumah itu tuh lebih (sekitar 5 meter). Kalau sekarang sih sudah berkurang. Sudah normal lah,” kata Maryanto di TPS, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/10).
Menurut Maryanto, tumpukan sampah itu berkurang karena sudah diangkut oleh 13 truk ke Bantargebang pada Minggu (21/10) malam.
“Pas Minggu kemarin sudah diangkut sampai 13 mobil. Jadi sudah berkurang sekarang,” kata pria berkaos Dinas Lingkungan Hidup tersebut.
Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) RW 17, Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (22/10). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) RW 17, Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (22/10). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Menurutnya tumpukan sampah terjadi karena truk yang mengangkut sampah tertahan di Bantargabang, Kota Bekasi, sejak Jumat (19/10) hingga Minggu (21/10). Sehingga sampah milik warga itu tidak bisa terangkut dan tertahan hingga 3 hari lamanya.
ADVERTISEMENT
“Dari Jumat memang mobil buat angkutnya terlambat dari yang biasanya sehari tujuh atau delapan mobil, jadi cuma tiga. Itu karena di Bantargebangnya itu katanya ada demo dari warga jadi truk yang ngangkut enggak bisa buang,” katanya.
Dalam kondisi normal, kata Maryanto, terdapat tujuh hingga delapan truk yang mengangkut sampah dari TPS Muara Baru sehingga tidak terjadi penumpukan. Jumlah tersebut cukup untuk mengangkut sampah dalam sehari.
“Biasanya itu kalau enggak ada masalah truk justru kekurangan muatan. Sampahnya habis,” kata Maryanto.
Sementara itu seorang sopir truk sampah, Uca (47), mengaku akibat pengadangan tersebut membuatnya tidak tidak bisa melewati Bekasi Barat. Hal itu membuat para sopir truk sampah harus mencari rute lain.
ADVERTISEMENT
“Ya itu kita enggak bisa lewat Bekasi Barat, karena kalau lewat situ diberhentikan tuh sama Pemda (Pemkot Bekasi-red) sana. Enggak tahu karena apa, kayaknya sih soal (dana) hibah-hibah itu,” kata Uca.