Aksi 3 Polisi Foto Injak Hiu Tutul di Parangkusumo Berbuah Sanksi

28 Agustus 2018 9:26 WIB
Tiga polisi yang tertangkap foto naik bangkai Hiu Tutul, Selasa (28/8/2018) (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tiga polisi yang tertangkap foto naik bangkai Hiu Tutul, Selasa (28/8/2018) (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seekor hiu tutul terdampar di Pantai Parangkusumo Bantul, Senin (27/8). Hiu dengan panjang sekitar 4 meter dan berat 1 ton tersebut ditemukan pada pukul 04.30 WIB. Setelah dilakukan pengecekan dan pengambilan sampel oleh instansi terkait, pada malam harinya hiu itu dikubur.
ADVERTISEMENT
Saat hiu tutul itu terdampar, sempat beredar sebuah foto tiga orang polisi yang terlihat menaiki bangkai hiu tutul dan berpose. Menyikapi hal tersebut Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto pun angkat bicara.
Yuliyanto menjelaskan, Polda DIY telah melakukan tindakan dengan memanggil ketiga polisi tersebut ke Mapolda DIY. Ketiganya telah diperiksa oleh Provost dan akan diberikan sanksi.
"Anggota tersebut sudah diperiksa oleh Provost dan sedang didalami jenis hukuman apa yang pantas diberikan," jelasnya, Selasa (28/8).
Menurut Yuliyanto, ketiga polisi itu telah menyesali aksinya. "Anggota tersebut sudah menyesal karena perilakunya," tegasnya.
Saat penanganan hiu tutul yang terdampar itu, Polda DIY ikut membantu instansi terkait seperti BKSDA Yogyakarta selama proses autopsi atau pengambilan sampel darah. Polair Polda DIY pun melakukan penguburan hiu tutul inin pada malam hari, usai pengambilan sampel.
ADVERTISEMENT
Bangkai Hiu Tutul, Selasa (28/8/2018) (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bangkai Hiu Tutul, Selasa (28/8/2018) (Foto: Dok. Istimewa)
"Proses penguburan ikan itu yang dilaksanakan oleh rekan-rekan dari Polair Polda DIY," pungkasnya.
Sementara Kasi Konversi Wilayah 1 dan PLH Wilayah 2 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Untung Suripto saat dihubungi menjelaskan, saat pertama kali terdampar, hiu tutul itu sebenarnya masih hidup. Namun tidak lama berselang, hiu ini mati.
"Kemarin dari BKSDA terima laporan pukul 20.00 WIB, kemudian kami dari seksi dua koordinasi dengan Polair dan SAR di Bantul. Jam 04.30 WIB subuh itu (hiu) masih hidup, tapi banyak luka-luka akhirnya mati," jelasnya.
Pihaknya masih terus melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab kematian hiu ini. Dari hasi pemeriksaan sementara, hiu itu diduga mengalami infeksi di bagian usus.
"Dari tim BKSDA dan FKH Kedokteran Hewan UGM nikropsi atau autopsi. Karena di SK Menteri Kelautan sudah dilindungi, kami mohon izin ke DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) provinsi dan akhirnya disetujui nekropsi," kata Untung.
ADVERTISEMENT
"Dari tim informasi awal infeksi ke usus, ada kemungkinan sakit dan terpisah dari kelompoknya dan terdampar," pungkasnya.