'Aksi Bom di Surabaya Tanda Kelompok Teroris Mulai Melemah'

22 Mei 2018 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duka Cita Akibat Teror Bom Surabaya (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Duka Cita Akibat Teror Bom Surabaya (Foto: REUTERS/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Pengamat terorisme internasional Sidney Jones menilai aksi teror yang terjadi di Surabaya justru menjadi indikator melemahnya pengaruh kelompok teror di Indonesia. Menurutnya, kelompok-kelompok teror tersebut melakukan aksi-aksi spektakuler agar eksistensi kelompoknya dapat dipandang kelompok-kelompok lain.
ADVERTISEMENT
"Suatu kelompok itu perlu melakukan aksi-aksi spektakuler untuk muncul ke tempat-tempat umum dengan cara baru," kata Sidney dalam diskusi di Ashley Hotel, Sabang, Jakarta Pusat, Selasa (22/5).
Dua jenazah terduga teroris di Mapolda Riau. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Dua jenazah terduga teroris di Mapolda Riau. (Foto: Dok. Istimewa)
Sidney juga menyebut salah satu bukti pelemahan tersebut adalah aksi spektakuler tersebut dijadikan pemicu bagi kelompok-kelompok lain dalam melaksanakan aksi teror.
"Saya kira yang menarik adalah kelompok yang ikut serang Mapolda Riau. Mereka bukan JAD. Mereka ikut (melakukan aksi teror) setelah melihat di Surabaya, karena ada semacam persaingan jika satu kelompok melakukan aksi, kelompok lain ingin aksi lebih besar," katanya. Selain itu, bentuk melemahnya kelompok teror di Indonesia terlihat dari rekrutmen anggota yang menurun.
Diskusi fakta aktual radikalisme dan terorisme (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi fakta aktual radikalisme dan terorisme (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Meski demikian, Sidney memperingatkan kelompok teror di Indonesia tetap mengancam. Apalagi mereka punya kontak dengan sel-sel ISIS yang ada di Suriah, seperti kelompok teror di Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Yang menarik hampir semua kelompok teror ini punya kontak di Suriah. Kalau kita lihat di Surabaya, Chalid Abu Bakar itu punya keluarga di Suriah dan punya kontak dengan seorang mantan jurnalis di sana yaitu Ustad Gana yang masih aktif di Suriah dan mungkin bisa berkomunikasi dengan media ISIS di sana sehingga mereka mengklaim bertanggung jawab atas aksi teror di Surabaya," jelas Sidney.
Jokowi Tinjau Lokasi Ledakan Bom di Surabaya (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Tinjau Lokasi Ledakan Bom di Surabaya (Foto: Biro Pers Setpres)
Sidney juga menegaskan, yang harus diwaspadai oleh aparat adalah para deportan yang gagal berangkat ke Suriah. Bukan WNI yang telah pulang dari sana mengingat kekalahan ISIS di Timur Tengah.
"Mungkin justru yang lebih bahaya adalah orang lokal yang tidak pernah ke Suriah tapi masih punya ilusi Daulah Islamiyah adalah yang terpenting. Yang hanya jadi deportan atau yang tidak berangkat punya semangat yang kuat," tutup Sidney.
ADVERTISEMENT