Aksi Polisi Saat Kawal Massa Bela Islam 64
ADVERTISEMENT
Puisi 'Ibu Indonesia ' yang dibacakan Sukmawati Soekarno membuat geram banyak pihak yang menilai puisi tersebut telah melecehkan syariat Islam. Massa yang geram, kemudian menggelar Aksi Bela Islam 64 dari Masjid Istiqlal menuju Bareskrim Polri, tempat mereka akan melaporkan Sukmawati.
ADVERTISEMENT
Tentu, untuk membuat aksi tersebut berjalan kondusif, pihak kepolisian telah menurunkan sejumlah aparatnya. Para polisi tersebut berjaga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan selama jalannya aksi.
Sebelum massa aksi tiba di depan Bareskrim Polri, para polisi sudah siap siaga mengamankan lokasi tersebut. Tampak beberapa motor polisi, kendaraan taktis, serta mobil pemadam kebakaran yang siap sedia sebelum aksi.
Massa aksi yang menjalankan ibadah salat Jumat terlebih dahulu di Masjid Istiqlal, kemudian menggelar long march dari lokasi salat hingga Bareskrim Polri. Dalam aksi ini, tampak para petugas kepolisian ikut serta mengawal.
Beberapa mobil rantis atau kendaraan taktis milik kepolisian tampak telah siaga. Massa yang mulai memadati bagian depan Bareskrim menyebabkan arus lalu lintas sekitar Stasiun Gambir yang terletak di seberangnya ditutup.
Massa aksi pun menggelar orasi yang menuntut agar Polri segera melakukan proses hukum terhadap Sukmawati. Selain berorasi, massa sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berazan selama jalannya aksi.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya di bagian luar saja, barikade polisi juga terlihat di dalam halaman Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menjadi lokasi sementara Bareskrim Polri. Akibat banyaknya massa aksi, sejumlah ruas jalan yang ada di sekitar lokasi harus dialihkan.
Pasukan Asmaul Husna dari kepolisian juga tidak ketinggalan ikut diterjunkan dalam aksi ini. Dengan kopiah putih serta sorban kotak-kotak, para polisi ini tidak membawa senjata meski berseragam lengkap.
Sesuai namanya, para anggota pasukan Asmaul Husna senantiasa melafalkan Asmaul Husna atau 99 nama Allah. Tim ini terdiri dari 299 anggota Brimob yang telah dilatih khusus oleh seorang ustaz dan selalu diterjunkan di setiap aksi keagamaan seperti Aksi 212.