news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aksi 'Rompi Kuning' Kembali Rusuh, Polisi Paris Amankan 650 Massa

9 Desember 2018 6:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusuhan akibat aksi protes rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan akibat aksi protes rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
ADVERTISEMENT
Bentrokan antara demonstran 'Rompi Kuning' dan polisi Prancis kembali terjadi. Sabtu (8/12), massa 'Rompi Kuning' membakar beberapa mobil dan merusak di sekitar pusat kota Paris direspons penindakan tegas oleh kepolisian setempat.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi memprotes kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak dan menuntut pengunduran diri presiden Emmanuel Macron masih terus berlangsung hingga menimbulkan rentetan bentrokan. Penjagaan ketat oleh otoritas keamanan setempat mampu menanggulangi keadaan dan mendesak massa yang berkumpul di kawasan Champs Elysses.
Diberitakan AFP, polisi mengamankan 650 demonstran yang di antaranya membawa senjata seperti ketapel, palu, dan batu. Para demonstran disebut melakukan pengrusakan terhadap fasilitas publik di Paris. "Puluhan penjaga toko menjadi korban para hooligan. Sekali lagi, kerusuhan ini sangat disesali," kata Wali Kota Paris Anne Hidalgo.
Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengaku tak menyangka demonstrasi akan bergulir sekeras ini. Meski demikian, pemerintah Prancis tidak akan mentoleransi aksi vandal oleh para demonstran.
ADVERTISEMENT
"Aksi tiga pekan sebelumnya telah menghasilkan raksasa yang sudah tidak dapat kami kendalikan. Kami berjanji tak bakal toleran terhadap pihak yang berusaha menciptakan kekacauan," janji Castaner.
Rentetan kekerasan juga terjadi di kota lain seperti Marseille, Bordeaux, Lyon dan Toulouse. Memasuki pekan keempat demonstrasi kolosal, belum ada tanda protes akan mereda.
Perdana Menteri Edouard Philippe mengapresiasi tindakan polisi dalam melakukan pengamanan. Ia juga berjanji bahwa Macron akan mendengar tuntutan para demonstran. "Dialog telah dimulai dan harus dilanjutkan. Presiden akan berbicara dan mengajukan cara-cara yang bisa memberi ruang dialog," kata Philippe.