Aksi 'Tentara Terbang' Curi Perhatian Parade Hari Bastille di Prancis
ADVERTISEMENT
Pemerintah Prancis memperingati Hari Bastille atau Hari Nasional dengan memamerkan kekuatan serta inovasi militer.
ADVERTISEMENT
Salah satu inovasi yang jadi jagoan mereka dalam parade yang dilaksanakan Minggu (14/7) adalah sebuah papan luncur terbang yang dikendarai oleh seorang tentara.
Dikendarai oleh mantan juara jet ski Franky Zapata, papan itu terlihat terbang mondar-mandir di atas Champs Elysees. Zapata yang juga anggota militer cadangan Prancis melakukan aksinya dengan menenteng senjata laras panjang.
Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly mengatakan bahwa papan yang kecepatannya mencapai 190 km/jam itu bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan.
"Memungkinkan tes untuk berbagai jenis kegunaan, misalnya platform untuk logistik terbang, atau sebagai platform penyerangan," ujar Parly, dilansir dari The Guardian, Senin (15/7).
Aksi Zapata membuat kagum seluruh warga lokal serta turis yang hadir untuk menyaksikan parade militer bentukan Presiden Prancis Emmanuel Macron tersebut.
ADVERTISEMENT
Para pemimpin Uni Eropa yang hadir, mulai dari Perdana Menteri Jerman Angela Merkel hingga Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, mengangguk setuju ketika Zapata disebut sebagai "James Bond".
Macron memang sengaja untuk mengundang Merkel dan para pemimpin lainnya untuk menyaksikan parade militer itu. Hal ini sebagai upayanya untuk kerja sama pertahanan Eropa yang lebih dalam.
"Tidak pernah, sejak akhir perang dunia kedua, (kerja sama pertahanan) Eropa begitu penting," kata Macron.
Hari Bastille adalah sebutan lain bagi Hari Nasional Prancis yang diperingati setiap tanggal 14 Juli. Bastille diambil dari nama benteng sekaligus penjara yang diserbu oleh sekelompok milisi pada 14 Juli 1789. Peristiwa tersebut dianggap sebagai awal dimulainya Revolusi Prancis.