news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aktivitas Rumah Makan Gratis Ciangsana Usai Dirampok 2 Pria Bersajam

16 September 2019 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat yang menyantap makanan di Rumah Makan Gratis. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat yang menyantap makanan di Rumah Makan Gratis. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Insiden perampokan di Rumah Makan Gratis Ciangsana, Bogor, pada Jumat (6/9), menjadi pelajaran berharga bagi karyawan dan pemilik. Sang pemilik, Aditya Prayoga, mengaku kini menambah seorang petugas keamanan untuk menjaga rumah makan gratis itu.
ADVERTISEMENT
"Saya tambah pengamanan satu orang, jadi karyawan sekarang ada tiga," kata Aditya saat berbincang dengan kumparan, Senin (16/9).
Dia juga berkoordinasi dengan warga setempat untuk mengaktifkan kembali siskamling. Sehingga saat ini Babinsa dan hansip di kawasan Ciangsana mulai aktif lagi.
Aktivitas di Rumah Makan Gratis Ciangsana juga sudah kembali normal. Aditya juga mengganti ponsel dua karyawan dan seorang santri yang dirampok oleh dua pria bersenjata tajam.
"Saya belikan HP juga walaupun harganya tidak terlalu mahal, HP second. Yang penting bisa untuk komunikasi," kata Aditya.
Aksi perampokan di rumah makan gratis untuk yatim-piatu, di Bogor. Foto: Dok. Istimewa
Peristiwa perampokan yang terekam CCTV itu membuat santri anak yatim trauma. Mereka yang sebelumnya selalu menemani karyawan berjaga, kini tak lagi berani.
Anak-anak yatim ini adalah penghuni Rumah Tahfiz yang juga berada di bawah asuhan Aditya. Mereka merupakan anak-anak yatim yang juga tahfiz alias penghafal Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Seperti hari-hari sebelumnya, aktivitas di Rumah Makan Gratis kembali normal dan selalu menyiapkan 300 porsi makan gratis setiap harinya. Siapapun boleh menikmati makan gratis, terlebih anak yatim.
Pada malam hari, saat porsi makan sudah habis, warga yang membutuhkan makanan tetap boleh mampir. Mereka diizinkan memasak makanan sendiri dari bahan mentah yang tersedia seperti sayuran, mie instan, atau daging yang tersimpan di kulkas.
Aditya membuat konsep Rumah Makan Gratis terbuka bagi siapapun, sehingga dia tidak berniat memasang pintu. Sebagai pencegahan agar tindak kriminalitas tidak kembali terulang, dia memilih menambah karyawan, yakni petugas keamanan.
"Rumah makan ini memang terbuka untuk umum, dijaga 24 jam. Senin-Jumat kami beri makan gratis 300 porsi tiap hari," tutur Aditya.
ADVERTISEMENT
Aditya tidak membuka donasi, namun dia menampung siapapun yang mau bersedekah. Bentuknya juga dapat berupa uang, ataupun bahan makanan mentah.
Sementara itu, dua pelaku perampokan yang menodongkan celurit kepada karyawan Aditya masih dikejar polisi. Informasi yang diterima Aditya dari kepolisian, pelaku yang sama juga kembali beraksi di Depok beberapa waktu lalu. Mereka tidak punya tempat tinggal tetap dan selalu beraksi di lokasi berbeda.
"Pelakunya masih dikejar, wajahnya sudah diidentifikasi oleh polisi," kata Aditya.
Dia kembali mengingatkan pelaku untuk taubat dan tidak menzalimi anak yatim. "Kalau mau merampok lihat-lihat lah, rumah makan gratis untuk anak yatim kok masih saja dirampok. Ini kan keterlaluan," katanya.
Sebagai bentuk solidaritas, kumparan membuka donasi online melalui Kitabisa.com untuk Rumah Makan Gratis Ciangsana. Donasi ini akan diserahkan untuk membantu operasional dan kelancaran kegiatan di Rumah Makan Gratis. Jika Anda ingin membantu, salurkan donasi untuk Rumah Makan Gratis melalui tautan berikut:
ADVERTISEMENT