Al Khaththath Usul La Nyalla Diusung di Jatim, Tapi Ditolak Gerindra

12 Januari 2018 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Slamet Maarif Jubir FPI (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Maarif Jubir FPI (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengakuan La Nyalla soal kegagalan maju Pilgub di Jatim karena uang mahar Rp 40 miliar yang diminta Gerindra ramai diperbincangkan. Nama Prabowo Subianto juga disebut La Nyalla. Bahkan kemudian La Nyalla menyatakan mundur dari Gerindra.
ADVERTISEMENT
Tapi Gerindra sendiri menanggapi santai. Pimpinan Gerindra memilih tak melaporkan ke polisi. Jalan silaturahim dengan La Nyalla akan diambil.
Soal nama La Nyalla sebagai calon di Pilgub Jatim ini sebenarnya diusulkan oleh salah satu ulama di Alumni 212. Sekjen FUI Al Khaththath, mengusulkan La Nyalla dan empat orang lainnya. Alasannya karena La Nyalla juga alumni 212.
"Yang saya dengar kemarin Kiai Khaththath waktu jumpa pers kemarin di Jatim ada rekomendasi ulama Jatim untuk mengusung alumni 212, Pak Nyalla itu ya kan. Bahkan mengusulkan 5 nama, kemudian kan kelima nama itu ditolak oleh Gerindra," beber Slamet di sela demo kantor Facebook di Jakarta, Jumat (12/1).
Namun menurut dia, untuk Presidium Alumni 212, belum pernah merekomendasikan nama satupun untuk di Pilkada.
ADVERTISEMENT
"Yang saya buka dialog dengan teman teman partai, baik pengurus partai maupun pendiri partai itu menginginkan bahwa koalisi Partai 212, PKS, PAN, dan Gerindra itu tolong dipertahankan tolong solid sampai 2019. 2018 Ini kita menginginkan di berbagai wilayah terutama lima provinsi Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, dan Sumatera itu tiga partai yang mengusung itu tidak terpecah. Itu kan keinginan kami jadi adapun kebijakan partai berubah yaitu hak mereka," urai dia.
Apabila melakukan rekomendasi alumni 212, akan didukung habis-habisam. Tetapi, apabila tidak dilaksanakan, tidak akan didukung.
"Kita obyektif saja," tutup dia.
Slamet Maarif (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Maarif (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)