Al-Sisi Disumpah Sebagai Presiden Mesir Terpilih

2 Juni 2018 20:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi. (Foto:  EGYPT STATE TV/ via REUTERS )
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi. (Foto: EGYPT STATE TV/ via REUTERS )
ADVERTISEMENT
Abdel Fattah al-Sisi disumpah untuk masa jabatan empat tahun sebagai presiden Mesir di periode keduanya, Sabtu (2/6). al-Sisi disumpah setelah pada Senin (2/3) lalu dinyatakan sebagai pemenang pemilu dengan raihan 97 persen suara.
ADVERTISEMENT
al-Sisi mengambil sumpah jabatan di hadapan parlemen Mesir di tengah keamanan ketat yang diberlakukan di seluruh Kairo.
Dalam pidato pertamanya setelah prosesi pengambilan sumpah, al-Sisi mengatakan bahwa dirinya akan bekerja untuk memulihkan stabilitas, mengidupkan kembali perekonomian Mesir dan memerangi pemberontakan yang terjadi di Semenanjung Sinai Utara. Selain itu, ia pun mengatakan bahwa di masa jabatan keduanya, ia akan berfokus pada sektor pendidikan dan kesehatan.
“Mesir dapat merangkul kita semua, dengan semua keragaman dan kekayaan kita, kecuali bagi mereka yang memilih kekerasan dan teror untuk memaksakan kehendak dan kekuasaan mereka. Mesir adalah untuk semua dan saya seorang presiden dari semua orang yang setuju dengan saya atau tidak setuju,” kata al-Sisi pada upacara pengambilan sumpah, seperti dilansir Associated Press, Sabtu (2/6).
ADVERTISEMENT
al-Sisi mendapatkan 21,8 juta suara, menang telak dari penantang tunggal, Moussa Mostafa Moussa, yang hanya mendapat 656.534 suara. Suara yang didapatkan Moussa bahkan jauh lebih sedikit dibanding surat suara yang rusak, yaitu 1,8 juta.
al-Sisi adalah pemimpin militer yang menggulingkan Mohamed Mursi, presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, pada 2013 lalu. Menurut Sisi, di bawah kepemimpinannya, Mesir mulai beranjak menuju stabilitas dan keamanan.
Sejak saat itu, pihak berwenang telah melakukan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, memenjarakan ribuan Islamis serta banyak aktivis sekuler terkemuka di balik pemberontakan 2011 yang menggulingkan otokrat lama Hosni Mubarak.