Alasan Bima Arya Tolak Jadi Timses Prabowo: Tak Mau Cawe-cawe Pilpres

7 September 2018 9:22 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bima Arya meninjau arus Bendung Katulampa (Foto: Dok. Pemkot Bogor)
zoom-in-whitePerbesar
Bima Arya meninjau arus Bendung Katulampa (Foto: Dok. Pemkot Bogor)
ADVERTISEMENT
Politikus PAN Bima Arya Sugiarto menolak menjadi timses Prabowo-Sandi karena ingin fokus menunaikan janjii sebagai Wali Kota Bogor. Selain itu, dia tak mau ikut terlibat langsung dalam kampanye di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak mau terlalu asyik masuk cawe-cawe dalam masa kampanye pilpres-lah. Ada hal yang lebih besar di Kota Bogor, ini yang ditunggu warga," kata Bima saat dihubungi kumparan, Jumat (7/9).
Bima menjelaskan, sebagai kepala daerah dirinya punya tanggung jawab besar untuk menunaikan semua janji-janji kampanye. Dia khawatir, kesibukannya sebagai anggota timses dapat mengganggu tugas utamanya sebagai Wali Kota Bogor.
"Ini banyak program yang memerlukan konsentrasi. Kalau saya ikut kampanye, berpolitik, ya saya khawatir itu terbengkalai. Jadi saya memutuskan untuk fokus saja pada tugas saya sebagai Wali Kota," jelas Waketum DPP PAN itu.
Bima Arya di Rakernas PAN (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bima Arya di Rakernas PAN (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Bima sadar betul tugasnya sebagai Wali Kota tak ringan. Terlebih, tanggung jawabnya kini tidak hanya sebatas dengan partai, tapi jauh lebih besar kepada warga Bogor yang telah memberi amanah kepadanya.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak mau gara-gara urusan politik kemudian terabaikan terbengkalai janji-janji saya karena janji saya yang paling utama itu. Ketika saya terpilih sebagai Wali Kota saya harus mementingkan kepentingan yang lebih besar dibanding kepentingan partai atau kepentingan politik," ujar dia.
Keputusan ini sudah disampaikan langsung kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno. Keduanya juga bisa memahami alasan Bima menolak jadi timses dan memilih fokus di Bogor.
"Sangat bisa memahami karena kan posisi saya berbeda dengan anggota DPR, politisi pengurus DPP. Posisi saya sebagai kepala dearah yang punya janji dan menjaga kebersamaan," imbuh dia.
Keputusan ini tak ayal menimbulkan pertanyaan soal pengalihan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf. Tapi, Bima tak mau mengomentari lebih banyak soal itu.
ADVERTISEMENT
"No comment-lah. Ya kembali kepada dua alasan itu saja," ucap dia.