Alasan Guru di Madura Ancam Bunuh Jokowi: Refleks, Politik Panas

19 Mei 2019 18:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua guru honorer di Jawa Timur ditangkap karena ajakan makar. Foto: dok. istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dua guru honorer di Jawa Timur ditangkap karena ajakan makar. Foto: dok. istimewa
ADVERTISEMENT
Hairil Anwar, guru honorer asal Pamekasan, Madura, yang ditangkap karena mengancam membunuh Presiden Jokowi, menyesali perbuatannya.
ADVERTISEMENT
"Ya pasrah saja menyesal," ujar Hairil di Mapolda Jatim, Surabaya, Minggu (19/5).
Hairil mengaku dirinya hanya refleks mengutarakan ancaman terhadap Jokowi. Sebab ia terbawa suasana politik yang memanas.
"Refleks saja, ya dari saking panasnya politik saat ini," akunya.
Hairil ditangkap lantaran mengancam membunuh Jokowi dalam status di akun Facebooknya yang menggunakan nama samaran Putra Kurniawan. Hairil ditangkap saat mengajar di sekolah.
Kabid Humas Polda Jatim, Frans Barung Mangera. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
“Bermuatan SARA yang di-posting pada media sosial Facebook yang diduga dilakukan oleh saudara Hairil Anwar dengan menggunakan akun atas nama Putra Kurniawan. 'Bunuh saja itu, tuh, Jokowi', begitu status di Facebook-nya,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/5).
ADVERTISEMENT
Atas perbuatannya, Hairil dijerat dengan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 A Ayat ( 2 ) dan Pasal 207 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.