Alasan Mahfud MD Blokir Sejumlah Netizen di Twitter

31 Mei 2018 13:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahfud MD di acara kuliah umum para sandicate (Foto:  Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud MD di acara kuliah umum para sandicate (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD kerap memblokir akun orang-orang di twitter. Hal tersebut terpaksa dilakukannya karena beberapa orang itu merespons cuitannya dengan nada negatif.
ADVERTISEMENT
Ia lalu mencontohkan saat ia menanggapi peristiwa ibu dan seorang anak yang didatangi segerombolan orang berkaus #2019GantiPresiden. Mahfud menyesalkan ada saja segelintir orang yang menyimpulkan bahwa kejadian tersebut sengaja dibuat, bahwa sang ibu dan anak sengaja dijadikan korban.
"Karena mereka bukan mencari kebenaran, misalnya kasus yang ibu bersama anak dipersekusi, masih ingat, saya mentwit ini kalau benar persekusi terhadap ibu dan anak sungguh menyayat hati," kata Mahfud di Kantor Wantimpres, Jakarta Pusat, Kamis (31/5).
"Saya bilang begitu ini menyayat hati, kalau benar, itu semua diam. Besoknya itukan muncul berita bahwa ibu yang dipersekusi itu di framming sebenarnya dia orang yang menjadikan diri korban agar timbul berita itu," tambah Mahfud yang memiliki followers lebih dari 2 juta ini di twitter.
ADVERTISEMENT
Mahfud merespons, ia mengatakan yang melakukan framming dan yang terjebak framming harus diproses secara hukum. Namun netizen justru menganggap Mahfud membela sang ibu dan anak tersebut.
"Begitu muncul berita itu yang dikeluarkan itu, bahwa saya membela orang di-framming. Padahal saya sudah bilang kalau di-framming dihukum juga saya bilang," jelasnya.
"Sudah dijelaskan tanya lagi, sudah dijawab nanti temannya tanya, niat saya, ini saling tanya saling menjawab wah (kalau begitu) ini block aja yang begitu gitu. Itu hak saya," jelas Mahfud.
Mahfud juga bercerita hal lain saat ada sekelompok orang #2019GantiPresiden yang meminta pendapat Mahfud. Mahfud menolak memberikan komentarnya dan balas memberikan pendapat lain, bahwa di 2019 benar akan dilakukan pemilu presiden, namun belum tentu presiden di 2019 berganti.
ADVERTISEMENT
"Yang muncul beritanya, 'Mahfud Tidak Setuju Ganti Presiden'. Saya bilang saya ndak buat pernyataan itu, itu terserah Anda. Enggak perlu persetujuan saya," kata Mahfud.
"Lalu itu yang diviralkan, yang begitu itu, orang sengaja cari ribut saya block saja. Kalau sehari saya memblokir 10 orang kira-kira, followers saya 2 juta 200 itu ndak ada 0,000 sekian persen daripada itu menodai akun saya," ujarnya.
Mahfud M.D (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud M.D (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)