Alasan PSI Dukung Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi

15 Juli 2018 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alternatif Cawapres Jokowi Versi PSI. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alternatif Cawapres Jokowi Versi PSI. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hasil polling internal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) soal cawapres Presiden Joko Widodo menempatkan nama Mahfud MD di posisi pertama. PSI langsung menyatakan dukungannya bagi Mahfud untuk jadi cawapres Jokowi.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PSI Grace Natalie menjelaskan mengapa Mahfud merupakan sosok ideal cawapres Jokowi. Menurut dia, jika Mahfud jadi cawapres, koalisi Jokowi tidak akan terpecah. Sebab, Mahfud merupakan figur profesional dan nonparpol sehingga tak membuat parpol pendukung Jokowi tersinggung karena kadernya tak dijadikan cawapres.
"Buat kami memang ini titik temu yang baik karena beliau profesional, nonpartai, tidak akan ada salah satu partai tersinggung merasa tidak diambil jika Pak Jokowi mengambil Pak Mahfud sebagai cawapres," kata Grace di DPP PSI, Jakarta Pusat, Minggu (15/7)
"Tentu berbeda kalau diambil dari partai koalisi, nanti ada yang merasa tidak terwakili. Dan akhirnya bisa membahayakan koalisi dan sebagainya," lanjut dia.
Konfrensi pers terkait alternatif Cawapres Jokowi Versi PSI. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi pers terkait alternatif Cawapres Jokowi Versi PSI. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
Grace menjelaskan, latar belakang Mahfud sebagai ahli hukum dinilai tepat mendamping Jokowi. Grace mengakui cawapres Jokowi juga perlu dari kalangan ahli ekonomi, namun, ekonomi akan meningkat jika ada kepastian hukum.
ADVERTISEMENT
"Memang butuh para ahli ekonomi, tapi kita juga butuh kepastian hukum, gimana orang mau berinvestasi kalau peraturannya berubah-ubah terus. Ini kami harapkan bisa jadi kombinasi antara Pak Jokowi dan Pak Mahfud," ucap Grace Natalie.
Sebelumnya, Jokowi sudah mengantongi sejumlah kandidat cawapres untuk mendampinginya di Pilpres 2019. Nama-nama cawapres Jokowi telah mengerucut dari 10 kandidat menjadi 5.
Di antara nama-nama yang sudah dikantonginya itu, Jokowi menyebut nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat meninjau beberapa venue Asian Games di Palembang.
"Saya tambahkan sedikit tadi saya sudah sampaikan bahwa nama itu sudah ada di saku saya. Saya harus ngomong apa adanya, salah satu namanya adalah Pak Muhaimin Iskandar, dua hari lalu kan sudah saya sampaikan ada lima. Ya sudah," kata Jokowi di Palembang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7).
ADVERTISEMENT