Alat Milik TNI AL Dikerahkan untuk Pindai Bagian Dasar Danau Toba

Kondisi Pencarian Korban KM. Sinar Bangun (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)

Pencarian korban hilang KM Sinar Bangun di Danau Toba pada hari kelima terus berlanjut dengan menurunkan sekitar 100 personel.

Direktur Operasional Basarnas Brigjen (Mar) Bambang Suryo mengatakan bahwa alat multibeam side scan sonar milik TNI AL sudah tiba dan akan digunakan mulai hari ini.

"Alatnya sudah tiba sejak kemarin (21/6) malam, dan akan digunakan pada hari ini. Harapannya dengan alat tersebut, bangkai kapal beserta korban bisa segera ditemukan," ujar Bambang di Posko Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumut, Jumat (22/6).

Selain multibeam side scan sonar yang bisa mencapai kedalaman 600 meter, sebuah crane dengan daya angkat hingga 2 ton juga dibawa untuk mengangkat bangkai kapal ataupun benda-benda yang menahan korban di dalam perairan Danau Toba.

Kondisi Pencarian Korban KM. Sinar Bangun (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)

Pantauan kumparan, cuaca di kawasan Danau Toba terlihat berawan dengan intensitas angin sedang. Sejumlah tim pencarian juga telah meluncur ke sisi kiri dan kanan danau.

Hingga hari ini, beberapa keluarga korban masih tampak menunggu di sejumlah titik di posko, sedangkan beberapa lainnya pun sudah banyak yang pulang.

KM Sinar Bangun mengangkut lebih 200 penumpang. Sejauh ini, ada 19 penumpang selamat, 3 meninggal dunia, dan 170 lebih penumpang masih hilang. Diduga kapal tenggelam karena cuaca dan kelebihan muatan. Kapal itu harusnya berkapasitas 43 orang. Kapal rakyat itu juga tidak dilengkapi sarana keselamatan yang memadai.

Kondisi Pencarian Korban KM. Sinar Bangun (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)