Alumni 212 Khawatir Wanita Bercadar Dituduh Teroris
ADVERTISEMENT
Usai pemboman gereja di Surabaya yang melibatkan perempuan dan anak-anak bercadar dalam seminggu ini, menjadi kekhawatiran tersendiri. Persaudaraan Alumni 212 menilai adanya kecurigaan dari pihak-pihak tertentu pada wanita muslimah yang memakai cadar.
ADVERTISEMENT
Menurut PA 212, sikap ini dinilai terlalu berlebihan. Apalagi, jika sampai menuduh mereka merupakan bagian dari terorisme.
Dia mengaku khawatir jika dari kecurigaan yang muncul bisa memberikan kerugian bagi muslimah bercadar. Hal ini karena beberapa kali beredar video wanita muslimah bercadar yang diduga mendapatkan perlakuan diskriminatif.
"Saya khawatir bahwa kemudian muncul orang yang bercadar diturunkan dari kendaraan, nanti ada orang pakai rok mini, kemudian pakai baju you can see juga diturunkan, karena itu mengarah kepada pornografi, ini akan sangat berbahaya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Slamet meminta kepada masyarakat agar tidak berlebihan menyikapi aksi terorisme. Ia juga meminta agar dari aksi terorisme yang selama ini terjadi tidak membuat masyarakat fobia terhadap Islam.
"Jadi kepada masyarakat jangan berlebihlah dan ini ada upaya memang Islamofobia, seolah-olah teroris itu dikaitkan dengan Islam padahal enggak ada kaitannya antara tindakan teroris kemarin dengan Islam," lanjutnya.
Dia menegaskan bahwa dalam ajaran agama Islam tak pernah mengajarkan perilaku terorisme. Apalagi, jika harus melakukan aksi bunuh diri dengan meledakkan bom.
"Islam enggak mengajarkan itu semua, apalagi bom bunuh diri, tetap dalam Islam itu diharamkan ya," tandasnya.