Alumni IMM Siap Berkolaborasi dengan Pemerintahan Jokowi

20 Oktober 2019 6:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Pelaksana Silatnas Fokal IMM, Ton Abdillah Has Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Pelaksana Silatnas Fokal IMM, Ton Abdillah Has Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Forum alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah menggelar silaturahmi nasional (Silatnas Fokal IMM) selama dua hari sejak 18 sampai 19 Oktober di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan. Hasil forum itu menyatakan IMM mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin selama lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Ketua Pelaksana Silatnas Fokal IMM, Ton Abdillah Has, mengatakan dukungan dari alumni IMM ini bertujuan demi mewujudkan negara Indoensia yang maju sesuai dengan visi Jokowi.
"Kami bersepakat untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan siap berkolaborasi untuk mewujudkan visi besar Indonesia maju", ujar Ton Abdillah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/10).
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kedua kanan) melambaikan tangan sebelum berangkat menuju Bandara Halim, Kamis (27/6). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Meski mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Alumni IMM mengingatkan bukan persoalan yang mudah untuk mewujudkan Indonesia maju. Banyak ancaman dan tantangan yang akan dihadapi pemerintah selama lima tahun ke depan.
Ton Abdillah, menjelaskan setidaknya ada beberapa ancaman dan tantangan yang akan dihadapi pemerintah mulai dari menguatnya distrust society atau tatanan masyarakat yang saling tidak percaya, baik kepada pemerintah maupun sesama elemen masyarakat. Padahal, syarat utama mewujudkan negara maju adalah adanya high trust society yang penuh toleransi.
ADVERTISEMENT
"Indonesia masih dihadapkan kepada rendahnya kualitas sumber daya manusia. Index Pembangunan Manusia (IPM) masih masuk level menengah. Padahal, prasyarat menjadi negara maju harus memiliki very high human development," ucap Ton Abdillah.
Selain itu Ton Abdillah menyebutkan masih kuatnya oligarki politik dan ekonomi di Indonesia. Menurutnya, negara maju adalah negara yang memiliki tatanan politik dan ekonomi yang demokratis.
"Indonesia harus mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan tidak kalah pentingnya adalah ancaman disorientasi berbagai pihak yang mulai memikirkan dirinya sendiri untuk kepentingan politik 2024," jelasnya.
Maka dari itu Alumni IMM meminta agar pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin segera menyusun peta jalan dan rencana aksi yang jelas dalam mewujudkan visi Indonesia maju. Pemerintah juga harus membuat strategi untuk mengantisipasi setiap ancaman dan tantangan yang akan terjadi.
ADVERTISEMENT
"Sebagai elemen civil society, Alumni IMM siap berkolaborasi dengan pemerintah. Kami sedang melakukan finalisasi peta jalan sebagai panduan gerakan memajukan Indonesia", tutur mantan ketua umum DPP IMM.
Lebih jauh, dalam rumusan hasil Silatnas 2019, Alumni IMM akan memfokuskan dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul. IMM juga akan mendorong partisipasi publik untuk bersama-sama menjadi bagian penting dalam mewujudkan Indonesia maju.