news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Alvin, Siswa SD yang Setiap Hari Tempuh 50 Km Demi Sekolah di Jakarta

11 April 2018 9:13 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alvin, siswa SD yang tempuh jarak 50 km ke sekolah (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alvin, siswa SD yang tempuh jarak 50 km ke sekolah (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
ADVERTISEMENT
Namanya Alviansyah atau lebih akrab disapa Alvin. Siswa kelas 2 SDN Kebon Kacang 02 Petang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini mendadak viral setelah kisahnya menyebar di Facebook.
ADVERTISEMENT
Berawal dari akun Facebook Caroline Ferry yang mengunggah kisah perjuangan Alvin yang harus menempuh jarak sekitar 50 km setiap hari untuk berangkat sekolah. Sehingga untuk pulang-pergi, bocah 8 tahun ini harus menempuh jarak sekitar 100 km, setiap hari, seorang diri.
Alvin tinggal di kawasan Parung Panjang, Bogor, bersama orang tua, kakak, serta adik-adiknya. Setiap hari dia harus naik angkot dari rumah ke Stasiun Parung Panjang, lalu naik KRL menuju Stasiun Tanah Abang. Alvin kemudian naik angkot lagi dari stasiun Tanah Abang hingga SDN 02 Petang Kebon Kacang.
Bahkan tak jarang Alvin harus mengganti jadwalnya naik angkot dengan berjalan kaki jika uangnya tak cukup. Berdasarkan penghitungan jarak menggunakan Google Maps, untuk berjalan kaki dari rumah ke Stasiun Parung Panjang, Alvin harus menempuh jarak sekitar 7 km. Sedangkan dari Stasiun Tanah Abang ke sekolah sejauh 1,5 km. Sementara jarak dari Stasiun Parung Panjang-Stasiun Tanah Abang 47 km.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) menemui Alvin di sela kegiatan sekolah, Senin (9/4). Alvin yang masuk sejak pukul 12.00 WIB, saat itu tengah serius mengikuti pelajaran di kelas. Dia mengaku cinta pelajaran matematika.
"Di rumah biasanya belajar matematika. Belajar sebelum tidur," ujar Alvin saat jam istirahat di SDN 02 petang, Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
Alvin mengaku setiap hari berangkat pukul 09.00 WIB agar tidak terlambat ke sekolah. Karena sebagai sekolah petang, setiap hari kegiatan belajar-mengajar dimulai pukul 12.00 WIB. Sedangkan khusus untuk hari Jumat, pendidikan dimulai pukul 13.00 WIB.
Alvin mengaku tak pernah nyasar meskipun setiap hari harus berangkat dan pulang sekolah seorang diri. Ayah Alvin bekerja serabutan dengan upah tak menentu. Sedangkan ibunya sakit, sehingga dia tak mungkin diantar ke sekolah setiap hari.
Alvin, siswa SD yang tempuh jarak 50 km ke sekolah (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alvin, siswa SD yang tempuh jarak 50 km ke sekolah (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
Selain jarak sekolah-rumah yang begitu jauh, Alvin juga harus sangat menghemat uang jajan. Uang yang diberikan ibunya harus cukup untuk kebutuhan transportasi dan makan. Sedangkan biaya sekolah gratis karena menggunakan KJP.
ADVERTISEMENT
"(Uang saku) Rp 5 ribu buat beli es sama makan. (Ongkos angkot dan kereta) kadang-kadang minta abang," ujar Alvin.
Alvin mengaku punya dua kakak dan dua adik. Kakaknya yang pertama masih duduk di bangku SMA, sedangkan kakaknya yang kedua putus sekolah. Adik-adik Alvin masih kecil dan tinggal di rumah bersama ibunya yang kondisinya sakit-sakitan.
Saat ditanya apakah Alvin merasa kelelahan dengan jarak sekolah yang jauh, dirinya hanya menggeleng sambil tersenyum kecil, khas anak-anak.
Anak ketiga dari lima bersaudara ini menceritakan, dia harus menempuh perjalanan jauh untuk berangkat dan pulang sekolah sejak 6 bulan yang lalu. Sebelumnya Alvin dan keluarganya tinggal di kawasan Tanah Abang, tak jauh dari sekolahnya saat ini.
ADVERTISEMENT
Lalu mengapa Alvin harus sekolah jauh-jauh di Tanah Abang meski sudah pindah di Bogor? Simak story berikutnya.