news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Amien Rais dan PKS Tak Masalah Prabowo Bertemu Jokowi Asal Tak Koalisi

17 Juli 2019 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara BPN, Andre Rosiade Foto: Jodi Hermawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara BPN, Andre Rosiade Foto: Jodi Hermawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Bidang Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menjelaskan niat bertemu Jokowi sudah diutarakan Prabowo Subianto kepada partai koalisi. Niat ini disampaikan Prabowo sehari sejak putusan Mahkamah Konstitusi yaitu 28 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Saat itu, sebelum pembubaran koalisi Adil Makmur yang dihadiri seluruh representasi partai, Prabowo menyampaikan bahwa ia akan bertemu dengan Jokowi.
"Pak Prabowo 28 Juni dalam rapat Koalisi Adil makmur terakhir, itu sudah diberitahukan kepada semua pimpinan parpol, ulama, purnawirawan, relawan yang hadir bahwa saya akan bertemu Pak Jokowi," ujar Andre di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (17/7).
Rupaya pernyataan Prabowo soal rencana bertemu Jokowi menuai beragam reaksi. Misalnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, PKS, dan Partai Berkarya tak masalah Prabowo bertemu Jokowi. Tapi, mereka keberatan jika pertemuan itu bertujuan untuk membangun koalisi.
"Ada yg bilang ngapain sih ketemu, Prabowo bilang ini untuk kepentingan bangsa dan kita terus diskusi dengan Pak Jokowi. Kalau pertemuan, mereka (Amien Rais, PKS, dan Berkarya) enggak menolak ya, mereka tegaskan jangan sampai koalisi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Namun, kata dia, Prabowo menyakinkan bahwa pertemuan itu baik dilakukan untuk menyejukkan situasi sekaligus menyampaikan gagasan yang dimiliki Prabowo-Sandi.
"Prabowo meyakini bahwa kompetisi sudah selesai, ngapain berantem terus. Kita bicara dengan Jokowi, ingin tahu apa maunya Pak Jokowi untuk bangsa ke depan, sampaikan gagasan-gagasan kita," lanjutnya.
Selain itu, Gerindra menilai silaturahmi antara Prabowo-Jokowi dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Misalnya, ada 200 relawan dibebaskan dengan jaminan penangguhan penanganan. Pembebasan ini terjadi sebelum pertemuan berlangsung.
"Karena bertemu dan silaturahmi itu membawa manfaat banyak. Sebelum bertemu, 200 relawan kami dilepas, diberikan penangguhan dengan komunikasi dan diskusi," pungkasnya.