Amien Rais Sebut Pemerintahan Jokowi Otoriter: Sangat Berbahaya

15 Januari 2019 15:25 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penasehat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais (tengah) di acara Tabligh Akbar Muhammadiyah 2018 di Islamic Centre Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/11/2018). (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Penasehat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais (tengah) di acara Tabligh Akbar Muhammadiyah 2018 di Islamic Centre Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/11/2018). (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais menyebut Jokowi memiliki ciri pemerintahan yang otoriter. Menurutnya, pemerintahan Jokowi sering berubah arah dan cenderung berbahaya.
ADVERTISEMENT
"Saya katakan (ada) 3 hal yang mari kita perhatikan. Demokrasi yang kita idam-idamkan dulu itu selama 4 tahun rezim Jokowi sudah berubah wajah, berubah isi, berubah arah, dan amat sangat berbahaya," kata Amien di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).
“Jadi untuk demokrasi sudah berat sekali. Karena ada 3 ciri otoriterisme dari Pak Jokowi itu emoh demokrasi. Karena tidak mau,” sambungnya.
Ciri yang pertama, menurut Amien, pemerintahan yang otoriter cenderung mengucilkan pihak oposisi. Hal ini menurutnya terjadi di pemerintahan Jokowi yang terkesan melakukan hal itu.
“Ciri otorisme itu adalah bahwa setiap oposisi harus dibasmi. Nah ini Om Joko memang pekerjaannya mengempeskan oposisi. Jadi partai yang tak bergabung dikucilkan. Sudah ketahuan dan itu yang terjadi,” tuturnya.
Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Silatnas di Jiexpo, Kemayoran. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Silatnas di Jiexpo, Kemayoran. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Ciri yang kedua dari pemerintahan otoriter adalah ingin menguasai media massa. Amien menyebut pemerintahan Jokowi berhasil menguasai media massa sampai 95 persen. Sehingga banyak pemberitaan yang menguntungkan dirinya.
ADVERTISEMENT
“Mereka itu mencoba menguasai mass media dan ini sudah berhasil hampir 95 persen. Pak Harto aja enggak mampu, jadi Om Joko luar biasa," ungkapnya.
"Ini orang Solo memang hebat sekali. Dari tukang kayu, wali kota, jadi gubernur belum selesai, kemudian muncul sebagai capres dan berhasil. Ini memang luar biasa. Itu karena gorengan media massa sehingga pikiran rakyat dibentuk untuk apa maunya media masa itu,” ujarnya.
Yang terakhir, menurut Amien, pemerintahan otoriter mampu melakukan korupsi berskala besar. Di masa pemerintahan Jokowi, Amien menilai mantan Wali Kota Solo itu tidak berani melawan mafia.
“Kemudian saya membuat Pak Jokowi ini tak berani melawan mafia. Mafia pertama itu mafia cebong-cebongan, mafia enteng-entengan yaitu di tingkat kecamatan, kabupaten, parkir stasiun, itu low class mafia. Mafia lebih tinggi itu ada di kabupaten dan provinsi. Jadi kalau ada toko, hotel, dan lain-lain itu akan diperas, diambil, tekanannya itu,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT