Amsor, Tersangka Kecelakaan Bus di Cipali, Mulai Jalani Tes Kejiwaan

28 Juni 2019 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menjenguk Amsor, tersangka penyerangan sopir bus Safari, di RS Mitra Plumbon Cirebon, Senin (17/6/2019). Foto: (Dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menjenguk Amsor, tersangka penyerangan sopir bus Safari, di RS Mitra Plumbon Cirebon, Senin (17/6/2019). Foto: (Dok Istimewa)
ADVERTISEMENT
Polisi telah menetapkan Amsor (29) sebagai tersangka dari kasus kecelakaan yang melibatkan empat kendaraan dan menewaskan 12 orang di Tol Cipali KM 150 pada Senin (17/6). Setelah menjalani perawatan terhadap lukanya, Amsor kini mulai menjalani tes kejiwaan.
ADVERTISEMENT
Kapolres Majalengka AKBP Mariyono mengatakan, pemeriksaan kejiwaan telah dimulai sejak Kamis (27/6) di RS Sartika Asih, Kota Bandung. Pemeriksaan, kata dia, akan berlangsung selama dua pekan.
"Udah dari kemarin. Dokternya bilang dua minggu selesai," kata Mariyono saat dikonfirmasi, Jumat (28/6).
Kondisi mobil Mitsubishi Xpander yang ringsek ditimpa bus Safari saat kecelakaan di Tol Cipali Km 150, Senin (17/6) dinihari. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Akan tetapi, Mariyono tidak dapat menjelaskan metode yang dokter gunakan dalam melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Amsor. Menurut dia, hal itu merupakan urusan dokter.
"Itu urusannya dokter," ungkap dia.
Kondisi bus yang mengalami kecelakaan beruntun di KM 150 Tol Cipali. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selain itu, Mariyono menuturkan, luka berat yang sebelumnya dialami oleh Amsor telah membaik. Selain itu, Amsor pun telah dapat diajak berkomunikasi.
"Sudah bisa diajak ngobrol. Lukanya sudah kering," tutur dia.
Sebelumnya, polisi telah memeriksa urine Amsor untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh narkoba atas aksi yang dilakukan Amsor. Hasilnya, Amsor dipastikan negatif mengonsumsi narkoba.
ADVERTISEMENT
Amsor menjadi tersangka dalam kecelakaan maut di Tol Cipali. Amsor diketahui menyerang sopir hingga bus oleng dan menabrak kendaraan lainnya.
Dari pemeriksaan awal, Amsor mengaku menyerang sopir bus karena mendengar pembicaraan di telepon bahwa sopir dan kernet bus berniat membunuhnya.
Untuk mengetahui kondisi kejiwaan Amsor, polisi melakukan serangkaian tes kejiwaan.