Anak Hunaedi: Ibu Tak Dendam ke Pelaku Pembunuhan

6 April 2018 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tisa, salah satu anak Hunaedi. (Foto: Nabila Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tisa, salah satu anak Hunaedi. (Foto: Nabila Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jenazah pensiunan TNI AL Hunaedi (83) yang tewas ditusuk terduga perampok di rumahnya di Kompleks TNI AL Pondok Labu, Jakarta Selatan, telah dimakamkan. Dua belas jam lebih berlalu, polisi masih belum berhasil menangkap pelakunya.
ADVERTISEMENT
Saksi mata peristiwa itu adalah istri korban, Sopiah (78). Menurut anak bungsu korban, Tisa, ibunya tak menaruh dendam kepada pelaku meskipun sang ibu melihat langsung ayahnya dianiaya hingga tewas.
"Kalau ibu sih maunya, ibu enggak ada dendam ya. Cuma berharap orang lain jangan sampai kejadian seperti bapak ini (terulang). Ibu sih maunya yang baik-baik saja lah," ucap Tisa kepada kumparan (kumparan.com) di sekitar lokasi kejadian, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (6/4).
Tisa menambahkan, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kasus dugaan perampokan dan pembunuhan ini pada kepolisian.
Suasana Rumah Almarhum Hunaedi di Pondok Labu (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rumah Almarhum Hunaedi di Pondok Labu (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Sementara menantu Hunaedi, Didi Sumardi, berharap kejadian ini menjadi pengingat agar masyarakat lebih waspada terjadap keamanan lingkungan rumah mereka. Sebab di Kompleks TNI AL sekali pun, pembunuhan bahkan bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
"Kita juga berharap mudah-mudahan jadi renungan untuk keamanan setempat. Artinya apa lagi kompleks AL. Mudah-mudahan dengan kejadian ini lebih waspada lagi, lebih hati-hati," ucap Didi di lokasi yang sama.
Aksi keji itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Sopiah yang tinggal berdua di rumah bersama korban, mengaku sempat melihat kepala suaminya dibenturkan ke tembok oleh pelaku. Sopiah yang panik pun langsung keluar lewat pintu samping rumah menuju jalan depan rumahnya, untuk meminta pertolongan warga.
Berdasarkan cerita yang dituturkan Sopiah kepada anak-anaknya, pelaku memiliki ciri-ciri fisik gendut dan pendek. Saat beraksi, pelaku tak mengenakan penutup muka.