Anak Zaini: Saya Ingin Abah Dibawa ke Indonesia dan Dikubur di Sini

19 Maret 2018 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TKI asal Bangkalan dipancung di Arab Saudi. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
TKI asal Bangkalan dipancung di Arab Saudi. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi telah menghukum pancung Muhammad Zaini Misrin, TKI asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Minggu (18/3) kemarin. Zaini dihukum pancung karena dipaksa mengakui pembunuhan yang sebenarnya bukan ia yang melakukan.
ADVERTISEMENT
Pihak keluarga yang diwakili oleh putra sulung Zaini, Mohammad Syaiful Toriq (25) meminta agar ayahnya bisa dikembalikan ke Madura. Keluarga ingin Zaini dimakamkan di kampung halaman almarhum di Bangkalan.
"Seperti kasus Siti Zainab kan bisa dibawa ke Indonesia. Saya ingin Abah bisa juga dipulangkan ke Indonesia dan bisa dikubur di sini," kata Syaiful di kediamannya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Senin (19/3).
"Ya kami sempat terkejut, kok tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kalau mau eksekusi,” lanjut dia.
TKI asal Bangkalan dipancung di Arab Saudi. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
TKI asal Bangkalan dipancung di Arab Saudi. (Foto: Dok. Istimewa)
Syaiful lalu menceritakan dirinya baru tahu ayahnya dihukum pancung sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, paman Syaiful menelepon untuk memberikan kabar tersebut.
"Jam 21.00 WIB ditelpon paman saya, dia bilang ayah meninggal dunia karena sudah dieksekusi oleh otoritas Arab Saudi," ucap Syaiful.
ADVERTISEMENT
Paman Syaiful saat ini juga bekerja di Arab Saudi sebagai tenaga kerja. Syaiful kemudian menceritakan, ibunya bernama Naimah baru saja berangkat ke Arab Saudi pada Sabtu (17/3) kemarin untuk kembali bekerja.
TKI asal Bangkalan dipancung di Arab Saudi. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
TKI asal Bangkalan dipancung di Arab Saudi. (Foto: Dok. Istimewa)
Namun, sesampainya di Arab Saudi, Naimah dikabari kalau suaminya telah dieksekusi. Sebenanrnya, Presiden Joko Widodo telah berusaha membebaskan Zaini dengan tiga kali menyampaikan surat pengampunan kepada Raja Arab Saudi, Salman. Namun permintaan tersebut ternyata tak digubris oleh Raja Salman.
Zaini menurut Syaiful, berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja sebagai sopir pribadi. Zaini mengadu nasibnya ke Arab mulai tahun 2002 namun dua tahun berselang atau pada tahun 2004, Zaini justru ditangkap petugas hukum setempat dan dituduh telah membunuh majikannya.
ADVERTISEMENT
Almarhum kemudian divonis mati pada 17 November 2008. Selama masa penahanan Zaini diduga terus dipaksa pihak penegak hukum setempat untuk memberikan pengakuan.
Zaini meninggalkan seorang istri bernama Naimah yang juga bekerja di Arab Saudi. Kemudian dua orang anak yakni Mohammad Syaiful Toriq dan Mustofa Zaini serta seorang cucu laki laki berumur 6 bulan di Kamal, Bangkalan, Madura.