Analisis BMKG Terkait Gempa 5,7 M yang Guncang Mataram, NTB

6 Desember 2018 9:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Dunia  (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Dunia (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Gempa 5,7 M mengguncang Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (6/12) pukul 08.02 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,5 LS dan 116,06 BT, atau tepatnya 10 km arah barat laut Kota Mataram.
ADVERTISEMENT
Gempa tersebut berpusat di darat dengan kedalaman 10 km, dan tidak berpotensi tsunami.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa terjadi karena dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust)," jelas Daryono dalam keterangan tertulis, Kamis (6/12).
Sementara itu, hingga pukul 08.11 WIB, hasil monitong BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Pihak BMKG juga belum menerima laporan terkait dampak kerusakan yang diakibatkan dari guncangan gempa tersebut.
ADVERTISEMENT
"Gempa ini meskipun magnitudo dan guncangannya signifikan, tetapi masih merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutup Daryono.
Guncangan gempa dirasakan kuat di Lombok Utara dengan skala intensitas VI MMI (getaran kuat dan dirasakan warga). Sementara berskala V MMI (getaran hampir dirasakan seluruh warga) di Lombok Barat dan Mataram, skala IV MMI di Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Tak hanya itu, guncangan gempa juga dirasakan hingga Bali, tepatnya Denpasar (skala III-IV) MMI), Jimbaran, Tabanan, Nusa Dua, dan Sumbawa (II MMI), dan Karangasem, Singaraja, dan Kuta (II-III MMI).