Ancaman Bagi Partai Komunis China: Agama

16 November 2017 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kongres Partai Komunis China. (Foto: REUTERS/Aly Song)
zoom-in-whitePerbesar
Kongres Partai Komunis China. (Foto: REUTERS/Aly Song)
ADVERTISEMENT
Ancaman besar bagi kepemimpinan Partai Komunis tidak hanya korupsi dan oposisi. Menurut seorang pejabat, ancaman besar yang mengintai saat ini bagi partai adalah kepercayaan terhadap agama dan takhayul.
ADVERTISEMENT
Dikutip Reuters, Kamis (16/11), Chen Xi, kepala Departemen Pengorganisasian Partai Komunis yang mengurusi keanggotaan partai, mengatakan banyak anggota yang "moralnya jatuh" karena kepercayaannya terhadap komunisme dan sosialisme mulai luntur.
Mereka, kata Chen, mulai memercayai Tuhan dan arwah, mendatangi para ahli nujum dan dukun, semakin meninggalkan ideologi Marxisme dan Leninisme. Menurut Chen, jika ini dibiarkan, maka keberadaan Partai Komunis bisa terancam.
"Beberapa tidak lagi meyakini Marx dan Lenin, tapi percaya para arwah-arwah dan Tuhan-Tuhan; mereka tidak lagi yakin pada ideologi, tapi yakin pada ilmu sihir; mereka tidak menghormati rakyat, tapi menghormati para master [guru spiritual]," ujar Chen dalam sebuah tulisan opininya di media milik pemerintah, People's Daily.
China membebaskan rakyatnya memeluk agama, seperti Islam, Kristen, atau Buddha. Tapi hal ini tidak berlaku untuk anggota Partai Komunis yang wajib ateis. Anggota partai juga dilarang percaya pada praktik perdukunan atau takhayul, seperti mendatangi ahli nujum.
Tentara China di halaman Tiananmen (Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara China di halaman Tiananmen (Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Menurut Chen, belakangan ini ada beberapa orang pejabat yang melanggar peraturan tersebut. Di antara mereka adalah para pejabat tinggi partai yang ditangkap karena korupsi.
ADVERTISEMENT
Saat ini, beberapa anggota partai mulai menunjukkan kecenderungan tidak percaya pada komunisme. Mereka, kata Chen, menganggap komunisme dan sosialisme adalah "fatamorgana yang tidak nyata".
Para anggota partai ini juga condong pada konsep demokrasi Barat yang memisahkan kekuasaan dan memiliki sistem multi-partai. Chen tidak menyebut identitas mereka, namun banyak yang ada di posisi tinggi partai.
"Semakin tinggi posisi mereka, semakin besar panggung mereka, semakin besar juga ancaman mereka bagi partai," ujar Chen.