Ancaman Teroris Masih Ada, Gereja Sri Lanka Kembali Batalkan Misa

3 Mei 2019 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ulama Kristen dan Muslim menyalakan lilin bagi para korban ledakan bom di Katedral Sacred Heart, Lahore. Foto: Reuters/Mohsin Raza
zoom-in-whitePerbesar
Ulama Kristen dan Muslim menyalakan lilin bagi para korban ledakan bom di Katedral Sacred Heart, Lahore. Foto: Reuters/Mohsin Raza
ADVERTISEMENT
Gereja-gereja di ibu kota Sri Lanka, Kolombo, kembali membatalkan ibadah Misa karena ancaman teroris masih ada. Ini adalah pembatalan Misa pekan kedua setelah serangan bom gereja yang menewaskan ratusan orang.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Jumat (3/5), pembatalan Misa kembali dilakukan karena laporan intelijen menunjukkan potensi ancaman serangan lagi di Kolombo. Menurut laporan tersebut, teroris kemungkinan besar kembali menyerang di awal bulan Ramadan yang jatuh pada Senin mendatang di Sri Lanka.
Duta Besar AS untuk Sri Lanka pekan ini juga mengatakan, beberapa teroris di balik serangan bom Paskah yang menewaskan 250 orang kemungkinan masih buron. Mereka disinyalir tengah merencanakan serangan lagi.
Sejumlah petugas pasukan khusus satgas bom Sri Lanka memeriksa lokasi mobil yang meledak di dekat sebuah gereja di Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
"Situasi keamanan belum meningkat," kata juru bicara Keuskupan Kolombo Edmund Tillekeratne.
Uskup Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith sebelumnya mengatakan potensi tinggi ancaman serangan disampaikan oleh sumber-sumber asing terpercaya. Selain membatalkan Misa, dia juga memerintahkan seluruh sekolah swasta Katolik diliburkan sementara.
Sekolah akan kembali dibuka pada Senin mendatang. Setidaknya akan ada satu polisi ditempatkan di sekolah untuk melindungi siswa.
ADVERTISEMENT
Polisi menduga serangan 21 April di Sri Lanka dilakukan kelompok yang tidak terkenal, yaitu Jemaah Tauhid Nasional dan Jemaah Milatul Ibrahim. ISIS mengklaim berada di balik serangan tersebut. Namun ISIS tidak menunjukkan bukti keterlibatan mereka.