Anggota DPRD Jatim Janjikan Pekerjaan untuk Putra TKI Zaini

23 Maret 2018 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DPRD Jatim bertemu keluarga TKI Zaini. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
DPRD Jatim bertemu keluarga TKI Zaini. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gelombang dukungan terus mengalir kepada keluarga M. Zaini Misrin, TKI asal Bangkalan yang dieksekusi mati Arab Saudi. Perwakilan DPRD Jawa Timur menjanjikan akan membantu putra almarhum Zaini mendapatkan kerja yang layak.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi E DPRD Jatim asal Madura Abdul Halim mengungkapkan, pihaknya tengah mengupayakan pekerjaan bagi putra kedua almarhum Zaini yang baru lulus SMK Labang Bangkalan, Mustofa.
Maka, Abdul Halim mengatakan, pihaknya akan membantu Mustofa agar bisa masuk ke BLK (Balai Latihan Kerja) di UPT BLK Bangkalan. Dengan demikian, Mustofa bisa memiliki modal ketrampilan untuk mendapat pekerjaan.
"Kehilangan sosok ayah yang menjadi tulang punggung keluarga tentu cukup berat. Kami mengupayakan Mustofa bisa masuk di BLK Bangkalan. Supaya bisa jadi bekal di kemudian hari," ujar Abdul kepada kumparan (kumparan.com) di Surabaya, Jumat (23/3)..
Abdul menambahkan, dirinya bersama beberapa perwakilan DPRD Jawa Timur telah bertakziah ke rumah duka untuk menyampaikan langsung rasa prihatin dan duka mendalam atas peristiwa itu. Terlebih, Bangkalan juga menjadi salah satu wilayah daerah pemilihan Abdul.
ADVERTISEMENT
"Sebagai wakil rakyat, kami coba bantu semaksimal mungkin. semoga saja usaha kita ini membuahkan hasil," tambahnya.
Politisi asal Partai Gerindra ini juga menepis dugaan lepas tangannya pemerintah atas masalah yang menimpa Zaini. "Dari penjelasan kedua putranya, mengaku bahwa pemerintah dalam hal ini Kemenlu sudah melakukan upaya sebagaimana mestinya, yaitu memberi pendampingan hukum. Termasuk mendatangkan putranya sampai 3 kali ke Arab Saudi," katanya.
Abdul mengungkapkan, Kementerian Luar Negeri telah membantu mendatangkan putra Zaini ke Arab pada 2015, 2016 dan terakhir Desember 2017. Namun takdir menentukan hukuman itu tetap harus dijalankan.
"Semoga kejadian ini tidak terulang kembali mengingat banyaknya warga negara kita yang bekerja di Arab Saudi. Harus ada perbaikan dari pemerintah," tandasnya.
TKI asal Bangkalan dipancung di Arab Saudi. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
TKI asal Bangkalan dipancung di Arab Saudi. (Foto: Dok. Istimewa)
Halim mengharap ada upaya pemerintah ke depan untuk membenahi proses pemberangkatan TKI ke luar Negeri. Selain itu, pemerintah perlu memberikan pembekalan dengan berbagai macam ketrampilan termasuk pelatihan terkait kesiapan mental.
ADVERTISEMENT
"Apalagi mereka selalu kita sebut sebagai pahlawan devisa. Maka perlu sedikit penghargaan kepada mereka," katanya.