Anggota Gerindra Ragu Peluru di DPR dari Glock: Kok Tembus Tembok?

17 Oktober 2018 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ruangan Anggota DPR saat diperiksa oleh Laboratorium dan forensik mabes Polri. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ruangan Anggota DPR saat diperiksa oleh Laboratorium dan forensik mabes Polri. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dua ruang kerja anggota DPR di lantai 10 dan 20 gedung Nusantara I, ditemukan peluru diduga nyasar mirip dua perisitwa sebelumnya di lantai 13 dan 16 yang terkena peluru pada Senin (15/10).
ADVERTISEMENT
Anggota DPR Fraksi Gerindra Wenny Warouw yang ruangannya turut terkena peluru di lantai 13, meragukan temuan polisi yang menyebut dua ruangan di DPR terkena peluru dari pistol Glock 17.
Wenny yang pernah mengabdi 34 tahun sebagai anggota polisi, menyebut tidak mungkin Glock 17 bisa menjangkau lantai 16 gedung Nusantara I atau berjarak sekitar 400 meter dari Lapangan Tembak Senayan. Tak hanya itu, dari 4 kejadian, 2 di antaranya peluru itu menembus beton tembok gedung DPR.
Penembakan di lantai 10. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penembakan di lantai 10. (Foto: Dok. Istimewa)
"Saya juga pemilik glock, glock 17 jaraknya (efektif) hanya 50 meter. Paling jauh kira-kira 350 meter, itu pun sudah belok dia kalau ada angin," ucap Wenny di gedung DPR, Rabu (17/10).
Polisi menunjukan barang bukti senjata api pada rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukan barang bukti senjata api pada rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Untuk membuktikan keraguannya, Wenny diam-diam mengunjungi Lapangan Tembak yang memang berada di dekat gedung DPR. Dari lokasi latihan itu, dia mendapati arah tembakan ke gedung Nusantara I DPR banyak penghalang.
ADVERTISEMENT
Dia menandai ruangannya di lantai 16 dengan tanda merah agar bisa dilihat dari Lapangan Tembak yang berjarak sekitar 400 meter. Tapi ternyata ruangannya tak terlihat.
Kaca yang tertembak di ruangan anggota DPR RI Wenny Warouw di lt 16 komplek DPR RI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kaca yang tertembak di ruangan anggota DPR RI Wenny Warouw di lt 16 komplek DPR RI, Jakarta, Senin (15/10/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Dari lapangan tembak reaksi itu ndak kelihatan sama sekali, ada tanggul kira-kira dua meter, ada lagi seng baja 5 meter, baru ada pohon-pohon. Kok peluru bisa nembus? Katanya jenis Glock," ucap Wenny yang sebelumnya sempat menduga ulah profesional.
"Makanya saya minta uji balistik di lapangan, jangan di ruangan, sama rekonstruksi orangnya. Orangnya harus dibawa ke lokasi siapa dia Si Imam, siapa itu Riki, tanya mereka dari mana," lanjut purnawirawan jenderal bintang 1 itu.
Kondisi lapangan tembak di Senayan. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi lapangan tembak di Senayan. (Foto: Raga Imam/kumparan)
Imam dan Riki dimaksud adalah dua orang tersangka peluru nyasar di ruangan Wenny dan Bambang Herri. Tak hanya cek lapangan tembak, Wenny juga mendapati dua tersangka itu selain PNS Kemenhub, ternyata juga mengantongi sertifikat Perbakin.
ADVERTISEMENT
Soal dua ruangan yang baru hari ini ditemukan peluru, Wenny menduga satu peristiwa dengan Senin (15/10). Karena saat itu polisi menemukan fakta ada 4 peluru yang dimuntahkan tersangka saat latihan, 2 di antaranya ditemukan ke ruangan Wenny dan Bambang.
Peluru nyasar ke ruang kerja Anggota DPR Fraksi PAN, Toto Dariyanto.  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Peluru nyasar ke ruang kerja Anggota DPR Fraksi PAN, Toto Dariyanto. (Foto: Dok. Istimewa)
Diduga 2 peluru lain itu ke ruangan Totok Daryanto di lantai 20, dan ruangan Vivi di lantai 10 yang baru diketahui hari ini, ada 2 peluru dari pistol yang sama sebelumnya.
"Saya enggak mau mendahului, tapi saya kan mantan investigator. Samalah (kejadiannya), jangan bikin panjang cerita ini," pungkasnya.