news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Angin Kencang dan Hujan Es Terjang Sleman, Satu GOR Rusak Berat

22 Februari 2019 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah GOR di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY, rusak akibat angin kencang dan tertimpa pohon. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah GOR di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY, rusak akibat angin kencang dan tertimpa pohon. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Angin kencang dan hujan es menerjang Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY, Jumat (22/2). Peristiwa ini terjadi pukul 14.00 WIB dan menyebabkan sebuah gelanggang olahraga (GOR) rusak karena tertimpa pohon.
ADVERTISEMENT
“Iya betul hujan es termasuk pohon roboh, bangunan GOR tertimpa pohon dipergunakan untuk barak pengungsian juga roboh (sebagian atap dan dindingnya),” kata Kepala Desa Donokerto, R. Waluyo Jati, saat dikonfirmasi, Jumat (22/2).
Jati mengatakan, cuaca buruk ini berlangsung cepat yaitu sekitar 10-15 menit. Sementara hujan es terjadi sekitar 5 menit.
“Hujan esnya itu butiran sak pucuk jari ya kaya kerikil,” ucap dia.
Sementara GOR rusak parah di bagian atap hingga nyaris roboh. Genting di atas kantor desa setempat juga tersapu angin dan bertebaran.
Ilustrasi hujan es Foto: Gesit Prayogi/kumparan
“Ini sedang kita data dari 16 padukuhan (pembagian wilayah administrasi di bawah desa). Sudah ada 6 padukuhan yang lapor dan memang ada rumah warga yang tertimpa. Dan ini nanti malam jam habis salat Isya kita koordinasi jajaran perangkat desa dan relawan untuk pendataan dan dikumpulkan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia menaksir kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp 1 miliar, termasuk sejumlah rumah yang turut mengalami kerusakan.
“GOR Donokerto diperkirakan (rugi) Rp 1 miliar, kerugian rusak berat. Untuk pohon tumbang yang kerobohan 5 rumah. Yang gentingnya terangkat. Paling parah GOR ini,” ujar Jati.
Jati belum bisa memastikan apakah angin kencang yang terjadi merupakan puting beliung atau bukan, namun angin dirasakan begitu kencang. Tower internet desa juga ikut roboh akibat tersapu angin.
“Enggak ada warga yang mengungsi, justru dengan posisi ramai-ramai ingin menyaksikan langsung (GOR). Kondisinya betul-betul parah. Yang luka enggak ada, kebetulan GOR sedang tidak terpakai dan warga sudah pintar, dia keluar ke tempat terbuka,” tutur dia.
Awan cumulonimbus Foto: Awan cumulonimbus via Wikimedia Commons
Sementara itu, Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Staklim Yogyakarta, Djoko Budiyono, menyebut pihaknya sudah memberikan peringatan dini soal potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat, disertai kilat atau petir dan angin kencang.
ADVERTISEMENT
“Benar tadi pantauan kita potensi cuaca ekstrem akan terjadi di beberapa wilayah DIY. Oleh sebab itu peringatan dini (dikeluarkan),” kata Djoko.
Dalam pantauan radar BMKG Staklim Yogyakarta terpantau awan cumulonimbus (Cb) yang menyebabkan hujan es, angin kencang, hingga puting beliung.
“Angin kencang yang dihasilkan awan Cb ini bisa lebih dari 25 knot atau 45 km/jam. Untuk saat ini, pembentukan awan Cb memang lebih banyak di bagian utara hingga tengah Yogya. Sehingga potensi hujan lebih banyak di bagian utara atau Sleman dan Kulonprogo utara,” kata dia.