news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Angin Kencang di Cirebon dan Sekitarnya karena Badai Maria

6 Juli 2018 11:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi pantai sebelum Badai Maria datang (Foto: Ricardo ARDUENGO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi pantai sebelum Badai Maria datang (Foto: Ricardo ARDUENGO / AFP)
ADVERTISEMENT
Wilayah Cirebon diadang angin kencang dalam beberapa hari terakhir. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, angin kencang terjadi disebabkan badai tropis 'Maria' di sebelah utara Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Angin kencang yang terjadi mencapai maksimum 40 kilometer per jam," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, dikutip dari Antara, Jumat (6/7).
Angin kencang akibat badai tropis 'Maria' membuat gaya tarik massa udara berupa angin kencang terjadi di daerah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Faktor penyebab angin kencang juga dikarenakan faktor lokal, yakni Gunung Ciremai. Angin berhembus dari arah tenggara hingga selatan, atau dari belakang gunung dan bagian turunan.
Ilustrasi Badai (Foto: AFP/Mohammed Abed)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Badai (Foto: AFP/Mohammed Abed)
"Itu menyebabkan dorongan angin yang menuju ke wilayah Ciayumajakuning cukup kencang," ujar Ahmad.
BKMG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai terjadinya angin kencang tersebut. Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan, termasuk pengendara sepeda motor dan pejalan kaki.
ADVERTISEMENT
"Dalam beraktivitas lebih baik memakai jaket dan masker hidung jika berkendara motor. Dan khususnya bagi nelayan lebih waspada juga, karena angin kencang bisa mengakibatkan gelombang tinggi," pesannya.
Dampak di Papua
Ilustrasi gelombang tinggi (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gelombang tinggi (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)
Badai siklon 'Maria' juga berdampak pada gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter di Samudera Pasifik sebelah utara dan timur laut Papua. Beberapa wilayah terdampak seperti laut Maluku, perairan utara dan timur Kepulauan Talaud dan perairan utara Halmahera.
Saat dikonfirmasi, Kabag Humas BMKG Hary Djatmiko menyebut siklon tropis bergerak ke barat laut dengan kecepatan 9 knot atau 17 km/jam menjauhi wilayah Indonesia. Sedangkan siklus tropis Maria memiliki tekanan terendah 994 mb, dengan kekuatan 45 knot (85 km/jam).
ADVERTISEMENT
Selain tingginya gelombang laut, siklon 'Maria' juga berdampak pada cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua bagian utara.
Siklon terus bergerak ke barat laut dengan kecepatan gerak yang turun menurun, hingga 7 knot (16 km/jam) menjauhi wilayah Indonesia dengan tekanan terendah 985 mb dan kekuatan 60 knot (110 km/jam).