news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anies: 12 Tahun Tak Ada Tambahan Pipa Air Bersih, Uang Kita ke Mana?

5 September 2018 19:40 WIB
Gubenur Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri rapat Koordinasi Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) di Blok G, Balai Kota DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Anies mengatakan dalam menjalankan pemerintahan banyak sektor-sektor yang mempengaruhi mulai dari pendidikan, kesehatan, lingkungan, sampai birokrasi. Namun menurutnya yang biasa menguasai berbagai sektor adalah di bidang pengawasan dalam hal ini AAIPI.
“Karena itu kita berharap sekali bahwa Bapak Ibu sekalian yang berada di jajaran AIIPI bisa membantu memastikan bahwa capaian-capaian sektoral itu in line dengan rencana-rencana strategis dengan janji-janji yang sudah dibuat oleh pemerintah. Dan ini tujuannya adalah, tidak lain tidak bukan, untuk menunaikan amanat rakyat,” kata Anies di lokasi, Rabu, (5/9).
Anies mengakui Pemprov DKI mempunyai tantangan besar dalam memastikan pelayanan dasar terpenuhi dengan baik untuk masyarakat. Anies lalu menyinggung mengenai banyak warga yang tidak dapat akses air bersih.
ADVERTISEMENT
“Sebagai ilustrasi di Jakarta. Warga DKI yang memiliki akses pada air pipa di Jakarta, angkanya kalau tidak salah 57 persen. Jadi hampir separuh itu tidak punya akses pada air bersih. Kan kalau pemerintah ditanya what is your main job? Provide basic services air itu adalah hal yang paling dasar,” ujar Anies.
Lebih lanjut Anies mengungkapkan selama 12 tahun tidak pernah ada penambahan pipa untuk air kepada masyarakat. Anies mempertanyakan kinerja Pemprov DKI selama ini dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Nah sekarang kita cek bagaimana kinerja kami? Ternyata dalam 12 tahun terakhir ini tidak pernah ada proses penambahan pipa kepada masyarakat. 12 tahun. Jadi lalu uang kita ke mana? Mana yang monitoring?,” ungkap Anies.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita berjanji melaksanakan basic service beres nih. where are we? AIIPI tidak menjadi yang menyalakan tombol, makin macet nanti ke depan. Kami mohon bantuan ini, basic service,” tambahnya.
Anies menyadari pentingnya masyarakat yang harus mempunyai akses dalam menikmati air. Anies mengatakan Jakarta bisa menjadi sebuah kota karena adanya air.
“Kita ini jadi kota karena apa? Karena ada sumber air. Tidak ada kota di Pulau Jawa yang sungainya sebanyak Jakarta. 13 sungai melewati kota ini. Kota-kota lain tidak ada sungai yg sebanyak ini. 13 sungai melewati tempat ini,” terang Anies.