Anies: 27 Persen Warga Jakarta Mengidap Stunting, Harusnya 0 Persen

16 September 2018 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan istri, Fery Farhati Ganis (kiri, berhijab merah muda), menghadiri acara kampanye nasional pencegahan stunting di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan istri, Fery Farhati Ganis (kiri, berhijab merah muda), menghadiri acara kampanye nasional pencegahan stunting di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri kampanye nasional pencegahan stunting di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (16/9). Ia tampak hadir bersama istrinya, Fery Farhati Ganis, sekitar pukul 08.15 WIB.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Anies mengatakan stunting merupakan salah satu permasalahan yang harus mendapatkan perhatian. Apalagi, saat ini di Jakarta tercatat ada 27 persen penduduk yang mengidap stunting.
“Meski di bawah rata-rata, di Jakarta masih ada 27 persen stunting. Mestinya di Jakarta tidak ada lagi stunting. Ibu-ibu kita komit ya perangi stunting. Siap?“ ucap Anies yang disambut oleh para peserta kampanye, Minggu (16/9).
Menurut Anies, meski di perkotaan orang tua tetap harus memperhatikan makanan anaknya. Terutama asupan pada 1.000 hari pertama setelah anak lahir.
“Kalau tahun ini di Jakarta 27 persen, insyaallah tahun berikutnya kalau KSP (Kantor Staf Kepresidenan) adain acara lagi, Jakarta bebas stunting,” kata Anies.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan istri, Fery Farhati Ganis, menghadiri acara kampanye nasional pencegahan stunting di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan istri, Fery Farhati Ganis, menghadiri acara kampanye nasional pencegahan stunting di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Sementara itu Kepala KSP Moeldoko mengatakan usia emas seorang anak dimulai sejak dalam kandungan. Menurutnya orang tua harus memberikan ASI dan memperhatikan gizi anak.
ADVERTISEMENT
“Untuk itu kami semuanya mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu Indonesia yang telah berkorban untuk anak-anaknya agar tidak stunting. Pengorbanan ibu-ibu, yaitu pentingnya memberikan ASI dan perhatikan gizi. Karena usia emas itu dibangun dari usia kandungan,” kata Moeldoko.
Ia mengatakan kampanye cegah stunting akan dibawa ke daerah-daerah. Pemerintah pusat melalu kementerian dan pemerintahan daerah akan bekerja sama membuat program untuk mencagah stunting tersebut.
“Kita bersama-sama mari sosialisasikan agar tidak ada stunting di negara kita. Pemerintah apresiasi kepada daerah-daerah yang telah serius mencegah stunting ini. Termasuk juga perusahaan swasta,” kata Moeldoko.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY Paku Alam, Menskes Nila F Moeloek, Menteri PPN Sofyan Djalil, Gubernur Banten Wahidin Halim.
ADVERTISEMENT
Dalam acara tersebut juga dilakukan deklarasi pencegahan stunting yang ditandai dengan melakukan cap tangan di atas panggung.