Anies-AHY Dinilai Lebih Menjanjikan daripada JK-AHY di Pemilu 2019

3 Juli 2018 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
JK dan Anies di Jalan Santai Keluarga Sulsel (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
JK dan Anies di Jalan Santai Keluarga Sulsel (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat terus menawarkan beragam opsi dan skenario untuk bisa memenangi Pilpres 2019, dengan tetap memajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Skenario yang sedang digodok antara lain memasangkan Jusuf Kalla-AHY dan Anies Baswedan-AHY.
ADVERTISEMENT
Namun, dari skenario itu, pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, menilai opsi yang paling mungkin membuat Demokrat menang adalah mengusung Anies-AHY. Duet ini dianggap lebih berpotensi mengalahkan petahana di 2019 dengan segala modal sosial yang dimiliki pasangan tersebut.
"Skenario kedua (Anies-AHY) lebih menjanjikan untuk menjadi penantang serius Jokowi. Anies merepresentasikan simbol kekuatan politik umat Islam, terutama pendukung spirit 212. Sementara AHY populer di kalangan milenial, menengah ke atas, dan militer. Paduan yang komplet," ujar Adi kepada kumparan, Selasa (3/7).
Duet Anies-AHY dianggap lebih menguntungkan daripada mengusung JK-AHY yang saat ini sedang digembar-gemborkan oleh Demokrat.
"Itu target ambisius Demokrat menyandingkan JK-AHY karena JK elite penting di Golkar. Dengan harapan JK bisa menarik gerbong Golkar ke AHY. Problemnya, Golkar juga meng-endorse Airlangga untuk maju mendampingi Jokowi. Pada level ini kalkulasi politik Golkar jadi rumit," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, duet JK-AHY juga terganjal mitos politik yang saat ini masih dipegang masyarakat, bahwa presiden Indonesia harus berasal dari orang Jawa karena mayoritas pemilih berasal dari Pulau Jawa. Sedangkan JK adalah orang Bugis atau Sulawesi.
"Mitos capres harus orang Jawa juga tak terlampau menguntungkan duet JK-AHY. Masyarakat kita masih menggunakan sentimen promordial untuk memilih," kata Adi.