Anies Akan Bangun Jembatan Penghubung Stasiun MRT ASEAN dan TransJ CSW
PerbesarADVERTISEMENT
Menjajal kereta MRT di hari pertama beroperasi secara komersial, Gubernur DKI Anies Baswedan berhenti di Stasiun ASEAN di Jalan Sisingamaharaja, Jakarta Selatan. Di sana Anies melihat kondisi stasiun. Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang Anies soroti adalah tidak adanya integrasi antara stasiun ASEAN dengan halte bus Transjakarta CSW yang berada di bawahnya. Hal ini membuat penumpang MRT harus keluar dulu dari stasiun baru naik ke halte Transjakarta, atau pun sebaliknya.
“Tadi saya berhenti di Stasiun ASEAN di sana ada persimpangan Transjakarta dengan MRT. Saya selalu menggarisbawahi soal integrasi dan persimpangan itu adalah contoh sempurna perencanaan tanpa integrasi,” ujar Anies di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
“Bagaimana MRT lewat di atasnya, ada Transjakarta dibangun relatif bersamaan tapi tidak ada sedikit pun sambungan antar-keduanya,” tambahnya.
Untuk membantu integrasi antara dua moda transportasi tersebut, Anies mengatakan, Pemprov DKI akan membangun jembatan penghubung (sky bridge). Jembatan penghubung ini dibuat agar halte TransJakarta dan stasiun MRT saling terhubung.
ADVERTISEMENT
Sehingga nantinya, penumpang MRT yang hendak melanjutkan perjalanan menggunakan Transjakarta tidak perlu repot untuk turun keluar dari stasiun menuju halte.
“Kita nanti membangun semacam skybrigde antara Stasiun ASEAN dengan halte bus Transjakarta, dengan begitu pengguna Transjakarta bisa berpindah ke MRT dengan leluasa,” ujarnya.
Saat ini PT TransJakarta sedang menyelenggarakan sayembara desain halte terintegrasi stasiun Moda Raya Terpadu (MRT). Kali ini, yang akan jadi objek sayembara adalah halte Transjakarta CSW-ASEAN dengan Stasiun MRT Sisingamangaraja, Jakarta Selatan. Sayembara ini berhadiah total Rp 220 juta.