Anies Baswedan dan Festival Pecinan

19 Februari 2019 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima cinderamata dari kelompok perhimpunan INTI DKI saat tinjau Gedung Chinatown, Jakarta. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima cinderamata dari kelompok perhimpunan INTI DKI saat tinjau Gedung Chinatown, Jakarta. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Festival Pecinan 2019 di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Festival Pecinan kali ini mengangkat tema ‘budaya untuk perdamaian’. Anies menyambut baik kebudayaan yang ditampilkan dalam festival kali ini. Ia menginginkan agar kawasan Pecinan menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan tempat ini jadi pusat kegiatan yang menarik, karena ini kawasan Pecinan yang memiliki sejarah ratusan tahun. Pecinan harus menjadi salah satu tujuan wisata utama di ibu kota,” kata Anies saat membuka acara Festival Pecinan di Glodok, Jakarta Barat, Selasa, (19/2).
Untuk itu, Anies menginginkan kebudayaan di kawasan Pecinan tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dikembangkan. Sebab, Anies merasa kalau hanya dilestarikan bisa saja hanya menjadi sebuah sejarah.
“Kita berharap kawasan Pecinan yang ada sejak kolonial bukan saja dilestarikan tapi dikembangkan. Kalau dikembangkan jadi bagian dari masa kini dan masa depan,” ujar Anies.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tinjau Gedung Chinatown usai beri sambutan pada Festival Pecinan 2019. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Anies mengatakan budaya harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan generasi.
“Kita ingin kebudayaan juga mengalami perkembangan. Budaya harus dikembangkan termasuk budaya masyarakat Tionghoa di Jakarta. Kalau berkembang sesuai zaman maka generasi berikutnya akan menjaganya,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Anies menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut mensukseskan penyelenggaraan Festival Pecinan 2019. Ia mendoakan agar di tahun babi tanah ini bisa membawa berkah.
Suasana di Festival Pecinan 2019, Glodok,Jakarta Barat, Selasa, (19/2). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
“Ini menjadi momen kita memulai tahun baru. Sekarang kita fokus di bekerjanya. Semoga Penuh berkah dengan ditandai dengan babi tanah. Mudah-mudahan jadi penanda tabungan kita lebih banyak lagi,” tutur Anies.
Seusai memberikan sambutan, Anies lalu meninjau kawasan Pecinan. Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Plt Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Asiantoro dan Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi.
Festival ini adalah bagian dari perayaan Cap Go Meh bagi warga Tionghoa, yang merupakn puncak dari perayaan imlek tahun ini.
Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Sudin Parbud) Jakarta Barat bertindak sebagai pelaksana, mengusung tema 'Budaya untuk Perdamaian'.
ADVERTISEMENT
"Tema kita adalah budaya untuk perdamaian. Karena ini tahun politik, kita tahu banyak sekali masyarakat yang berbeda sudut pandang, suasana menjadi panas karena perbedaan. Nah, budaya itu sebenarnya tujuannya tidak memperebutkan apa-apa. Budaya hanya untuk kebahagiaan, membuat harmoni," ungkap Kasudin Parbud Jakarta Barat, Ahmad Syaropi.
Suasana di Festival Pecinan 2019, Glodok,Jakarta Barat, Selasa, (19/2). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Untuk perayaan tahun ini, terdapat beberapa perbedaan dari Festival Pecinan tahun sebelumnya. Di antaranya yaitu, lokasi yang tahun ini lebih terpusat di jalur jalan Pancoran, adanya gedung berdekorasi khas China yang baru di bangun di lokasi festival, serta ditampilkannya wujud akulturasi budaya melalui pameran lukisan Betawi-China.
"Yang spesial saya kira, ada pemandangan baru berupa gedung berdekorasi China yang sangat menarik. Lalu, (dari segi isian acara) juga ada pameran lukisan China-Betawi. Kemudian hiburan-hiburan Chinanya seperti liong, barongsai, kecapi China. Itu sebelumnya memang juga sudah ada," jelas Syaropi.
Suasana di Festival Pecinan 2019, Glodok,Jakarta Barat, Selasa, (19/2). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Festival Pecinan 2019 memang dominan oleh leburan wujud budaya Tionghoa dan Betawi. Selain lukisan China-Betawi, juga tampak gelaran ondel-ondel betawi serta kuliner khas betawi di sepanjang jalur kuliner yang tersedia.
Pagelaran Festival Pecinan 2019 itu juga diisi dengan tari dan musik etnis Tionghoa, parade koko dan cici, barongsai, liong, potehi (Wayang China), hingga tari 1.000 tangan Dewi Kwan Im, gambang kromong, ‎ondel-ondel, dan engrang.
Festival Pecinan 2019 rencananya akan berlangsung selama dua hari, 19 - 20 Februari dari Pukul 14.00 WIB hingga Pukul 22.00 WIB.
Pengunjung di dalam gedung Chinatown, yang menjadi titik pusat festival. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan