Anies Beberkan Masalah di DKI: Kualitas Udara hingga Sampah

18 Juni 2019 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pekerja mencari barang untuk didaur ulang di tempat pembuangan terbesar di Jakarta, Bantar Gebang, Bekasi. Foto: AFP/Bay Ismoyo
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja mencari barang untuk didaur ulang di tempat pembuangan terbesar di Jakarta, Bantar Gebang, Bekasi. Foto: AFP/Bay Ismoyo
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi Jakarta, khususnya di bidang lingkungan hidup. Beberapa contoh nyata yang menjadi pekerjaan rumah tersebut adalah perbaikan kualitas udara sampai penanganan sampah.
ADVERTISEMENT
“Kita merasakan masalah kualitas udara, kualitas air, penurunan permukaan tanah, kemudian masalah sampah itu semua adalah masalah-masalah lingkungan yang dihadapi oleh Jakarta,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa, (18/6).
Anies mengakui masalah-masalah tersebut penting untuk segera dibereskan. Sehingga ia menyambut baik saat Jakarta ditunjuk menjadi tuan rumah C40 Climate Action Planning Program. Acara ini menurut Anies bisa dijadikan sarana bertukar pikiran mengenai permasalahan lingkungan dengan negara lain.
“Dan alhamdulillah kita sudah di dalam rute menyelesaikan (masalah lingkungan) itu,” ujar Anies.
Anies menjelaskan beberapa langkah juga sudah dilakukan Pemprov DKI dalam mengatasi permasalahan lingkungan, salah satunya mengenai sampah plastik. Ia membeberkan, saat ini sudah menyiapkan Pergub yang mengatur penggunaan plastik di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Anies, untuk pengelolaan sampah, ia mengatasinya dengan membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara.
Intermediate Treatment Facility untuk pengelolaan sampah yang pertama di Indonesia, yang nanti akan mengubah sampah menjadi energi. Harapannya, nanti kita akan membangun 4 buah di Jakarta, satu sudah dalam proses,” terang Anies.
Mengenai permasalahan air, Anies mengaku sedang mengupayakan penyediaan air bersih bagi masyarakat dengan pipanisasi. Sehingga masyarakat tidak menyedot air dari tanah yang dianggap Anies berperan dalam penurunan permukaan tanah.
Sedangkan mengenai perbaikan kualitas udara, Anies menawarkan solusi dengan memperbaiki berbagai sarana transportasi publik. Ia berharap dengan transportasi massal terintegrasi bisa membuat masyarakat mulai meninggalkan kendaraan pribadi.
“Pengelolaan lingkungan kualitas udara kita mulai dengan mengintegrasikan transportasi publik di Jakarta dan alhamdulillah angkanya pun sudah menunjukkan perbaikan kualitas kemacetan atau kualitas transportasi dengan menurunnya tingkat kemacetan,” tutur Anies.
ADVERTISEMENT