Anies dan ACT Lepas Bantuan untuk Korban Gempa Lombok

19 Agustus 2018 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berangkatkan 20 truk bantuan untuk Lombok. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berangkatkan 20 truk bantuan untuk Lombok. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan bantuan untuk korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengiriman bantuan secara simbolis dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Anies didampingi Presiden ACT Ahyudin, secara resmi melepas bantuan untuk Lombok sebanyak 20 truk di Balai Kota, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.10 WIB, Minggu (19/8).
Dalam sambutannya, Anies mengungkapkan, bantuan yang terkumpul merupakan sumbangan dari warga Jakarta untuk korban gempa Lombok. Anies mengapresiasi ACT yang bereaksi cepat mengumpulkan bantuan.
“Kita bersama-sama menjadi saksi atas niat baik dan langkah baik dari warga Jakarta untuk saudara kita di Lombok. Pada saat seperti itu maka panggilan untuk menolong harus direspons dengan sikap yang tanggap. Pada hari ini ada 20 truk menuju Lombok, lebih dari 212 ton bantuan dari Jakarta untuk Lombok,” kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Minggu (19/8).
Lebih lanjut Anies menilai bencana Lombok harus menjadi perhatian serius semua pihak. Meski saat ini, Indonesia sedang dalam masa-masa tahun politik menjelang Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
“Ini tidak kalah pentingnya dari persoalan politik dan tidak kalah pentingnya dari persoalan ekonomi. Ini harus terus digaungkan,” imbuh Anies.
Sementara itu Presiden ACT Ahyudin mengatakan, masyarakat Lombok sedang mendapat musibah di saat musim kekeringan. Akibatnya, kata Ahyudin, warga Lombok kesulitan memperoleh air bersih dan makanan.
“Bencana ini sungguh besar sekali, kami baru kembali 4 hari lalu. Lebih dari 500 ribu pengungsi dan lebih dari 1.000 orang jadi pengungsi. Sekitar 500 orang meninggal dunia, di tengah Lombok sedang dalam musim kekeringan,” pungkasnya.