Anies Ingin Integrasikan Data Kesehatan Demi Kebijakan Tepat Sasaran

9 April 2019 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi pasien DBD di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (3/2/2019). Foto: Instagram @aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi pasien DBD di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (3/2/2019). Foto: Instagram @aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan Pemprov DKI tengah melakukan pemetaan secara lengkap terkait masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Bahkan, ia ingin kedepannya database terkait data kesehatan yang lengkap, yang dapat dijadikan acuan pembentukan kebijakan yang tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
“Semua data-data kesehatan harus terkonsolidasi sehingga kita bisa menyusun kebijakan sesuai dengan masalah yang ada di lapangan. Ini sudah dikerjakan tahap awalnya dengan Jakarta Satu, saya mengintegrasikan dengan data-data kesehatan. Sehingga di Jakarta kita punya peta masalah kesehatan yang lengkap. Dari mulai sanitasi lingkungan sampai penanganan penyakit,” ujar Anies dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/4).
Dalam Rakerkesda ini dihadiri oleh seluruh stakeholder di bidang kesehatan, mulai dari Kemenkes, Dinas Kesehatan DKI, Sudin Kesehatan se-DKI Jakarta, hingga beberapa NGO dan LSM bidang kesehatan. Semua pihak ini diharapkan dapat menggarap data-data tersebut untuk membuat kebijakan di Pemprov DKI.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Raker Kesda Dinas Kesehatan DKI Jakarta di JS Luwansa, Jakarta Selatan. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Menurut Anies, beberapa masalah kesehatan yang disoroti adalah tingkat kematian ibu dan anak, MCK (Mandi, Cuci, Kakus), penyakit tidak menular, tuberkulosis, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Anies kemudian mencontohkan masalah MCK yang harus didata secara lengkap, termasuk pengaruh-pengaruh yang dihasilkan. Ia menuturkan dengan data yang lengkap, permasalahan MCK dan sanitasi di Ibu Kota dapat diselesaikan secara menyeluruh.
“Nah, ini kan dasar ya. Kebutuhan sanitasi yang paling mendasar ini salah satu contoh betapa di kota besar seperti Jakarta perlu ada sistem data yang terintegrasi, sehingga kebijakan kesehatannya bisa sesuai,” ujar Anies.
“Kalau fasilitas sanitasi MCK saja kurang, Anda bisa bayangkan konsekuensi penyakitnya menjadi tinggi. Bukan jadi kita bukan saja menangani, ketika sudah menjadi sakit tapi justru di aspek kesehatan lingkungan itu harus kita tangani dengan data seperti itu,” tandasnya.