Anies: Jangan Sampai di DKI Ibu Melahirkan Lalu Diantar ke Pemakaman

28 Februari 2019 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi Padang, Sumatera Barat, 20 Februari 2019. Foto: Moh Fajri/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi Padang, Sumatera Barat, 20 Februari 2019. Foto: Moh Fajri/kumparan.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kondisi pelayanan kesehatan di Ibu Kota yang masih memerlukan perhatian dari semua pihak. Ia tidak menginginkan ibu yang melahirkan tidak berhasil melihat anaknya (meninggal) karena fasilitas yang kurang memadai.
ADVERTISEMENT
“Kita ingin semua ibu di Jakarta melahirkan pulang ke rumah bawa bayi. Tidak boleh di Jakarta melahirkan lalu diantar ke pemakaman,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, (28/2).
Hal ini disampaikan Anies saat penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Universitas Indonesia tentang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan penandatanganan kerja sama ini adalah Sekda DKI Jakarta Saefullah dan Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anies.
Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota saat penandatanganan kerja sama dengan UI. Foto: Moh Fajri/kumparan
Selain masalah kesehatan, Anies mengakui pendidikan di Jakarta juga belum maksimal. Ia mencontohkan data kondisi di Jakarta Utara. Saat SD ada 100 siswa yang mendaftar, tetapi saat SMA hanya sekitar 52 siswa yang lulus.
Padahal, Anies merasa tingkat kelulusan atau pendidikan siswa akan mempengaruhi seseorang dalam mendapatkan lapangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
“Di Jakarta tanpa lulus SMA saja tidak mungkin bisa kerja, office boy saja harus SMA. Ini kemiskinan lintas generasi, pendidikan menjadi dasar,” ujar Anies.
Untuk itu, Anies mengapresiasi adanya kerja sama antara Pemprov DKI dengan Universitas Indonesia. Ia berharap kerja sama yang dimulai hari ini bisa menyelesaikan berbagai permasalahan di Jakarta.
“Jakarta ada daratan dan kepulauan, kami berharap sekali kerja sama ini memikirkan juga kepulauan. Kalau Kepulauan Seribu tertinggal, jangan harap kepulauan-kepulauan lain di Indonesia memimpikan ‘oh kami juga bisa masih maju’ kalau di Ibu Kota saja tertinggal,” tutur Anies.
Kesepakatan bersama ini akan meliputi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan transportasi perkotaan, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan organisasi dan reformasi birokrasi, penelitian dan kajian pengembangan perkotaan, dan pengembangan teknologi informasi.
ADVERTISEMENT
Sementara ruang lingkup kerja sama antar kedua lembaga ini meliputi: