Anies: Kenapa Kontribusi Tambahan 15%? Jangan Salahkan yang Sekarang

26 Juni 2019 17:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah mengeluarkan IMB lahan reklamasi, pertanyaan yang muncul yakni nasib kontribusi tambahan 15 persen yang sempat diusulkan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku belum membahas mengenai kontribusi tambahan sebesar 15 persen itu. Anies malah mempertanyakan mengenai alasan Ahok menentukan besaran kontribusi tambahan 15 persen.
“Coba ditanyai, kenapa kok 15 (persen)? Kenapa kok enggak 17 persen? Kenapa enggak 22 persen? Apa dasarnya? Terus yang kedua, jelaskan juga, misalnya kenapa kok dulu gagal? Jangan salahkan yang sekarang,” kata Anies di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, (26/6).
Suasan proyek pembangunan di kawasan Pulau D hasil reklamasi, di kawasan pesisir Jakarta. Foto: Deshana/kumparan
Anies merasa seharusnya permasalahan kontribusi tambahan tersebut bisa diselesaikan di Perjanjian Kerja Sama saat itu. Menurutnya, setiap kebijakan harus ada landasannya termasuk mengenai kontribusi tambahan sebesar 15 persen.
“Kita ini pemerintah. Kalau pemerintah itu, bekerja dengan menggunakan rujukan. Itu pertanyaan saya. Jadi ketika Anda ngangkat soal 15 persen, justru tanyakan kepada yang menginisiasi dulu, mengapa 15? Kok tidak 17? Kok tidak 22?” ujar Anies.
Sejumlah bangunan yang berada di kawasan Pulau D hasil reklamasi. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Atas dasar tersebut, Anies tidak mau menjawab lebih jauh mengenai apakah kontribusi tambahan atau malah menguranginya. Anies juga belum mau berbicara mengenai kepastian kapan dimulainya pembahasan soal itu.
ADVERTISEMENT
“Enggak, sekarang belum ada pembahasan ke sana, belum ada pembahasan soal revisi atas raperda itu, belum ada. Jadi memang belum dibahas. Belum ada pembahasan soal itu,” ungkap Anies.
“(Diajukan lagi) Tidak tahu. Justru saya malah pengin tahu sekarang itu kenapa 15? Kenapa tidak 17? Kenapa tidak 22? Kenapa tidak 12? Itu jadi pertanyaan saya sekarang. Bantu menjelaskan,” tambahnya.