Anies: Kepala Sekolah Kunci Tingkatkan Kualitas Guru

Anies Baswedan (tengah), Khofifah Indar Parawansa (kanan), dan Yenny Wahid (kiri) di Balai Kota DKI Jakarta. (Foto: Moh.Fajri/kumparan)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menandatangani nota kesepahaman antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru, Pendidik Lainnya dan Tenaga Kependidikan. Salah satu tujuannya kerja sama itu untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan di Jakarta.

Anies menyebut untuk meningkatkan kualitas guru, maka kepala sekolah sebagai pucuk pimpinan juga harus memiliki kepemimpinan yang baik.

“Dasar untuk mendorong kemajuan itu kualitas guru, kualitas kepala sekolah. Kalau kepala sekolah kepemimpinannya baik maka insyaallah akan tumbuh ekosistem yang baik di sekolah,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, (17/1).

Anies mengungkapkan, kerja sama ini juga menjadi fondasi dalam menata kualitas pendidikan di Jakarta ke depannya. Untuk itu, Anies meminta para guru yang mengikuti pelatihan nantinya bisa menjalaninya dengan serius.

“Kita berharap nanti bersama-sama merumuskan ukuran keberhasilan dalam diklat ini seperti apa sehingga konten bisa relevan dengan kebutuhan sekolah kita,” ujar Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) saat penandatanganan kerja sama dengan Kemendikbud untuk peningkatan tenaga kependidikan, Kamis, (17/1/19). (Foto: Moh Fajri/kumparan)

Lebih lanjut, Anies meminta para guru dan kepala sekolah bisa terus mengembangkan kompetensinya termasuk dengan melibatkan pihak-pihak di luar dunia pendidikan. Sehingga kualitas pendidikan di Jakarta bisa semakin berkembang lebih baik lagi.

Senada dengan Anies, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Supriano, menganggap kerja sama ini memang penting untuk dilakukan. Supriano menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

“Memang kalau berbicara mutu ada hal yang perlu diperhatikan. Satu, kebijakan tidak berubah-ubah baik pusat, provinsi, sampai sekolah sendiri. Kedua, sarana. Mau tak mau sarana sangat membantu. Juga kompetensi guru yang mempengaruhi proses pembelajaran,” terang Supriano.

Supriano menegaskan yang tidak kalah penting adalah peningkatan kualitas kepala sekolah. Sebab, kata Supriano, kepala sekolah menentukan kebijakan yang diambil dalam mengelola pendidikan di tempatnya.

“Kalau sekolah mau bagus, mau baik tergantung juga kepala sekolah. Kepala sekolah yang mempunyai kompetensi inilah yang perlu kita dorong,” tutup Supriano.