Anies: Ketua DPRD DKI Kumpulkan Ketua Fraksi saat Penentuan Tarif MRT

27 Maret 2019 22:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) dan Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi (kanan) di DPRD DKI. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) dan Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi (kanan) di DPRD DKI. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan penetapan tarif Moda Raya Terpadu (MRT) merupakan kesepakatan Pemprov DKI bersama seluruh ketua fraksi DPRD. Karena itu, ia tak ingin merespons permintaan anggota DPRD yang meminta adanya rapat pimpinan gabungan (rapimgab) kembali diadakan.
ADVERTISEMENT
"Pak Prasetyo (Prasetyo Edi Marsudi, Ketua DPRD DKI) sudah mengumpulkan ketua fraksi semuanya. Bicarakan dengan dewan saja, jangan dengan kami (apabila ingin rapimgab ulang)," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (27/3).
"Cek dengan dewan saja, bukan saya. Itu, kan, proses internal dengan dewan, bukan dengan saya," imbuh dia.
Anies menjelaskan pertemuannya bersama Prasetyo Edi untuk menjabarkan secara rinci perbedaan tarif yang ditetapkan. Ia ingin mempermudah masyarakat yang ingin mengetahui tarif.
Sejumlah penumpang menaiki MRT, Jakarta, Selasa (26/3). Foto: Elsa Toruan/kumparan
"Pertemuan kemarin itu bukan pada angkanya, tapi pada pengumuman tarif itu bukan satu angka. Itu kan asumsinya flat. Kalau ini adalah tarif antarstasiun. Jadi kemarin itu yang saya sampaikan pembahasannya diterjemahkan dalam bentuk tarif antarstasiun," ucap dia.
Tarif MRT untuk jarak terdekat disepakati sebesar Rp 3.000 dan jarak terjauh dengan harga Rp 14.000. Anies tak ingin masyarakat merasa kebingungan dengan tarif MRT di rata-rata Rp 8.500. Apalagi, MRT merupakan moda transportasi baru yang perlu penjelasan tarif secara rinci.
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Foto: Moh Fajri/kumparan
"Coba kalau dibikin rata-rata, malah bingung warga jadi tarifnya berapa. Betul, enggak? Jadi bukan rata-rata, makanya saya datang sendiri (ke Ketua DPRD), saya menjelaskan bahwa tarif MRT bukan moda-moda yang dulu. Kita biasa di sini mendiskusikan tarif itu flat, jauh-dekat sama. Ketika ketemu moda yang baru kita belum terbiasa untuk itu," pungkas dia.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik usai bertemu dengan sejumlah Notaris Muslim Indonesia terkait dukungan untuk menjual saham Delta. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik merasa keberatan tarif MRT terjauh sebesar Rp 14.000. Ia menganggap tarif itu hanya kesepakatan Anies dan Prasetyo Edi tanpa melibatkan anggota DPRD lainnya. Ia ingin agar keputusan itu dibahas kembali melalui rapim.
ADVERTISEMENT
"Itukan kesepakatan Pak Anies dan ketua hasil rapim itu kan 8.500, karenanya saya kira harusnya kesepakatan. (Harga kesepakatan) itu dibawa lagi kepada rapim," kata Taufik.