Anies Minta Ditunjukkan Masjid di Jakarta yang Terpapar Radikalisme

6 Juni 2018 22:25 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Buka Puasa Bersama di Cengkareng (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Buka Puasa Bersama di Cengkareng (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar banyak tentang adanya 40 masjid di ibu kota yang diduga terpapar radikalisme. Ia justru meminta pihak yang pertama kali menyebutkan untuk menunjukkan kebenaran data tersebut.
ADVERTISEMENT
"Yang ngomong suruh nunjukkin," kata Anies seusai buka puasa di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/6).
Tidak hanya Anies, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga enggan mengungkap masjid mana saja yang terindikasi mengajarkan paham radikalisme di Jakarta. Namun, Sandi mengakui dirinya telah memegang data-data masjid yang dimaksud.
Agar paham radikalisme tidak semakin meluas, Pemprov DKI akan membina 40 masjid itu. Lebih lanjut, Sandi menuturkan, mungkin nantinya Pemprov DKI akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Adanya 40 masjid di Jakarta yang terpaparkan radikalisme pertama kali diungkapkan oleh Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid saat mengikuti acara bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin (4/6). Salah satu peserta acara yang juga Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra, menyebutkan paparan Alissa kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
"Misalnya (disampaikan) oleh Mbak Alisa Wahid, sekitar 40 masjid yang dia survei di kawasan DKI itu penceramahnya atau khatibnya radikal. Mengajarkan radikalisme dan intoleransi," kata Azyumardi Azra, yang ikut menyimak paparan Alissa, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/6).
Pernyataan tersebut kemudian juga dibenarkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan. Bahkan, Budi menyebut tidak hanya masjid, tetapi juga pondok pesantren dan rumah singgaj juga telah terindikasi.