Anies Minta Sekolah Tak Terlalu Khawatirkan Turunnya Nilai UN SMP

25 Mei 2018 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies di Peresmian Masjid As-Salam Joglo. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Peresmian Masjid As-Salam Joglo. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nilai ujian nasional (UN) tingkat SMP dan sederajat di Indonesia mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Di Jakarta sendiri, Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut penurunan itu tidak jadi masalah, karena ada banyak aspek penilaian lain yang digunakan untuk menentukan kinerja sekolah.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu memastikan bahwa kinerja pendidikan itu aspeknya banyak. Salah satunya adalah UN, tapi bukan satu-satunya. Justru kalau kita ingin pendidikan itu maju, maka kita harus memperluas kriteria," kata Anies ditemui di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (25/5).
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini juga mengingatkan kepada orang tua dan anak-anak agar tidak hanya berfokus mengejar nilai UN tinggi. Sebab, menurutnya, masih banyak kemampuan lain yang dibutuhkan di masa depan daripada sekadar mengerjakan soal ujian sekolah.
"Karena belajar itu adalah untuk mengembangkan semua potensi. Kalau tidak, belajar untuk menjawab soal ujian. Padahal hidup nanti memerlukan bekal lebih dari sekedar kemampuan menjawab soal ujian," lanjut Anies.
Berdasarkan data dari Disdik DKI, di Jakarta ada 1.065 sekolah setingkat SMP dan sederajat yang mengikuti UN di tahun 2018. Jumlah tersebut tediri dari 292 sekolah negeri dan 773 sekolah swasta.
ADVERTISEMENT
SMP Negeri 115 menjadi sekolah negeri dengan nilai rata-rata tertinggi, yaitu 86,84. Sementara untuk sekolah swasta dengan nilai rata-rata tertinggi diraih SMP Labschool Kebayoran dengan nilai rata-rata 87,3.
Sedangkan siswa peraih nilai UN tertinggi di Jakarta adalah Indy Alifia Balqis yang berasal dari SMP Negeri 252. Indy memperoleh rata-rata nilai 97,375.
Mendikbud Muhadjir Effendy. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Muhadjir Effendy. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan, hasil rata-rata UN tingkat SMP tahun ini mengalami penurunan karena adanya soal high order thinking skills (HOTS).
"Memang ada penurunan skor dengan adanya soal 'high order thinking skills' (HOTS). Bahkan SMP lebih parah (penurunan skornya)," ujar Muhadjir di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (23/5).
HOTS sendiri merupakan soal yang membutuhkan daya nalar tinggi dalam penyelesaiannya. Selain masalah HOTS, menurut Muhadjir penurunan nilai ini ada kaitannya dengan integritas yang semakin tinggi.
ADVERTISEMENT