news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anies Minta Warga Tak Permasalahkan Kehalalan Vaksin Difteri Bio Farma

14 Januari 2018 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan menghadiri vaksinasi Difteri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan menghadiri vaksinasi Difteri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tiga sekolah di Jakarta Barat menolak imunisasi ulang atau Outbreak Response Immunization (ORI) difteri karena meragukan kehalalan vaksin tersebut. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan, warga tidak perlu khawatir karena vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma aman.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah hak anak-anak kita dan kita tidak menginginkan anak-anak kita justru menderita di kemudian hari. Dan insyaallah vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma ini aman," kata Anies di Wisma Siti Mariam, Jalan Kedoya Raya, Jakarta Barat, Minggu (14/1).
Anies meminta warga tidak perlu mempermasalahkan lagi kehalalan vaksin yang disediakan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Namun ia tidak bisa menjamin vaksin yang diproduksi selain PT Bio Farma aman atau tidak.
Anies Baswedan menghadiri vaksinasi Difteri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan menghadiri vaksinasi Difteri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Pemprov DKI terus mendorong ORI di berbagai wilayah Jakarta, termasuk dilakukan di tempat-tempat umum seperti mal, kantor, sekolah dan apartemen. Pihaknya terus menggenjotnya hingga sebelum pelaksanaan Asian Games bulan Agustus mendatang.
"Kita tidak ingin Indonesia menjadi tercemar karena masalah difteri. Dan situasinya adalah situasi di mana kita harus bergerak cepat. Dan pemerintah pusat ikut mendorong untuk DKI jadi prioritas," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan menghadiri vaksinasi Difteri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan menghadiri vaksinasi Difteri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, peningkatan kasus difteri di Jakarta hingga mencapai kejadian luar biasa (KLB) disebut berawal dari wilayah Tangerang yang menjadi pusat penyakit tersebut. Maka dari itu, pihaknya terus bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Banten maupun Jawa Barat untuk menggencarkan ORI secara lebih meluas.
"Jadi kebijakannya bersama-sama dan ini tidak perlu saling menyalahkan mulai datangnya dari mana, keluar dari mana. Bukan. Ini kenyataannya sekarang ada kasus difteri. Kenyataannya sekarang kita harus bergerak, tak penting datangnya dari mana yang penting jumlahnya menurun dan anak-anak kita selamat," tutup Anies.
Pada tahun 2017, kasus difteri di Jakarta mencapai 109 kasus, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu 4 kasus (2014), 10 kasus (2015), dan 17 kasus (2016). Pelaksanaan ORI tuh terus digencarkan dengan menyediakan 2,9 juta vaksin difteri untuk seluruh wilayah di Jakarta.
ADVERTISEMENT