Anies: Pemilik Bus Senang dengan Program Mudik Gratis, Ada Kepastian

10 Juni 2019 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Gatot Eddy melepas pemudik di Monas. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Gatot Eddy melepas pemudik di Monas. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta sukses menggelar program mudik gratis dengan mengantarkan 17 ribu orang ke lebih ke 10 kota tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan mudik gratis tahun ini merupakan yang pertama kalinya diadakan Pemprov DKI. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi program tersebut apakah ke depannya akan diadakan lagi atau tidak.
Termasuk apakah untuk penyelenggaraan selanjutnya akan tetap menggunakan Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) atau CSR.
“Nanti kita evaluasi dulu dari situ nanti ke depannya kita lihat seperti apa, ini kan baru pertama kali. Evaluasi soal partner, rute, besaran kapasitas, semuanya dievaluasi baru nanti kita siapkan ke depannya,” ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/6).
Anies menyebut pengusaha bus turut mengapresiasi program mudik gratis, salah satunya dari Pemprov DKI. Sebab, para pengusaha ini mendapat kepastian soal jumlah penumpang dan armada yang diberangkatkan selama mudik.
ADVERTISEMENT
“Kalau dari obrolan dengan para pemilik bus, mereka justru senang karena ada kepastian jumlah penumpang. Daripada mereka datang ke terminal belum tentu penumpangnya sesuai yang diharapkan,” ungkap Anies.
"Mereka ada kepastian jamnya, jumlah penumpang, harga. Jadi dari sisi mereka ternyata lebih senang, dan mereka bilang lebih baik begini," imbuhnya.
Bagi Anies, program mudik gratis ini dapat mengurangi tingkat kecelakaan jika menggunakan kendaraan pribadi. Pemprov DKI juga turut menyewa 62 truk pengangkut sepeda motor bagi pemudik yang ingin mengirimkan motornya ke kampung halamannya.
Selain itu, ia menuturkan program ini juga menjadi apresiasi bagi warga pendatang, yang sudah bertahun-tahun tinggal di Jakarta dan turut berkontribusi bagi perekonomian Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
“Bagi Pemprov, mereka datang ke Jakarta sudah bertahun-tahun, kontribusinya pada perekonomian Jakarta besar sekali. Jadi yang digunakan untuk membawa mereka pulang kan uang pajak mereka. Jadi bukan sesuatu yang satu arah, tapi dua arah. Dari mereka berkontribusi pada perekonomian, dari perekonomian menghasilkan pajak, pajaknya digunakan mereka kembali ke kampungnya dan kembali lagi ke Jakarta,” tandasnya.
Pemprov DKI Jakarta memberangkatkan 594 bus dengan 10 kota tujuan dan masing-masing bus berkapasitas 54 orang. Total anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 14 miliar, termasuk sewa bus, sewa 62 truk untuk mengangkut sepeda motor, pajak, pengawasan, pelaksanaan, dan pengelolaan acara.