Anies: Pencari Suaka Asal Afghanistan dan Sudan Dipisahkan

24 Agustus 2019 0:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjuk rasa saat menyampaikan tuntutan di kantor UNHCR di Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa saat menyampaikan tuntutan di kantor UNHCR di Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi keributan yang terjadi antar para pencari suaka di pengungsian Kalideres, Jakarta Barat. Menurutnya, saat ini pencari suaka yang berasal dari Sudan dan Afghanistan telah dipisahkan di dua lokasi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Ia juga memastikan pemberian bantuan bagi para pencari suaka dapat diatur dengan tertib agar keributan tak terjadi kembali.
"Saat ini kondisinya mereka dipisahkan, pengungsi dari Sudan dan dari Afghanistan. Kemudian kita pastikan lagi kalau ada bantuan datang, pembagian tertib rapi, jumlah cukup agar tidak menimbulkan masalah sepeti sekarang," ujar Anies di Polda Metro Jaya, Jumat (23/8).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peresmian aplikasi e-Uji Emisi dan pengecekan uji emisi kendaraan bermotor di Balai Kota, Jakarta, Selasa (13/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selain itu, keberadaan pencari suaka di trotoar jalan, perlu dibahas bersama UNHCR sebagai penanggungjawab. Ia mengatakan Pemprov DKI hanya memberikan bantuan kemanusiaan.
"Ini harus dibahas dengan UNHCR karena mereka kan yang bertanggung jawab untuk itu dan pemerintah pusat. Kita bantu kemanusiaan saja," tutup dia.
Sebelumnya, keributan sempat terjadi dipicu rebutan makan pencari suaka Afghanistan dan pencari suaka asal Sudan-Somalia. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar di Sekolah Dian Harapan yang berada di sebelah pengungsian terpaksa diliburkan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah daerah juga telah memutuskan untuk menghentikan bantuan berupa makanan hingga kesehatan sejak Kamis (21/8). Para pencari suaka juga diminta meninggalkan pengungsian pada 31 Agustus mendatang.