Anies Rombak Direksi PT Bank DKI, 4 Direktur dan 1 Komisaris Diganti

31 Oktober 2018 17:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank DKI (Foto: Twitter/@bank_dki)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank DKI (Foto: Twitter/@bank_dki)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali merombak jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Setelah sebelumnya merombak PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan mengganti beberapa dirut BUMD, kini Anies merestrukturisasi pengurus PT Bank DKI.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Sahan (RUPS) Sirkuler Bank DKI, Kresno Sediarsi dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama, dan digantikan oleh Wahyu Widodo. Selain memberhentikan Kresno, Anies juga mengganti posisi Direktur Kepatuhan, Direktur Bisnis, dan Direktur Manajemen Risiko.
"Resktukturisasi pengurus ini pada prinsipnya adalah penyegaran direksi dan dewan komisaris PT Bank DKI. Dan dimaksudkan untuk lebih meningkatkan Kinerja PT Bank DKI dalam melayani masyarakat," kata Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta Yurianto, dalam keterangannya, Rabu (31/10).
Yurianto mengungkapkan, selama menjabat, Kresno dinilai sukses dalam memperbaiki kinerja keuangan PT Bank DKI. Beberapa di antaranya seperti pertumbuhan penyaluran kredit Bank DKI sebesar Rp 30,82 triliun pada kuartal III tahun 2018, atau meningkat 20,4 persen dibanding posisi September tahun 2017.
Bank DKI (Foto: Twitter/@bank_dki)
zoom-in-whitePerbesar
Bank DKI (Foto: Twitter/@bank_dki)
Sementara rasio loan to deposit ratio (LDR) per September 2018 mencapai 82,66 persen, yang juga meningkat secara signifikan dari periode yang sama tahun 2017 yang hanya sebesar 61,86 persen.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan performa bisnis terutama yang ditopang oleh ekspansi penyaluran kredit ke segmen Mikro dan UKM tumbuh 620 miliar rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 49,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017," jelas Yurianto.
"Di sisi lain, posisi risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross mengalami perbaikan menjadi 3,19 persen per September 2018. Hal ini didorong oleh perbaikan dari sisi penyaluran kredit yang lebih prudent," lanjutnya.
Bank DKI juga berhasil melakukan transformasi produk layanan menuju perbankan dan layanan perbankan digital, seperti salah satu produknya adalah JakOne Mobile.
Yurianto berharap dengan adanya penyegaran direksi ini dapat lebih meningkatkan performa PT Bank DKI. Selain itu, Bank DKI juga diingatkan agar melaksanakan penugasan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017–2022. Beberapa yang difokuskan seperti aksesibilitas UMKM terhadap sumber pembiayaan, hingga mewujudkan nontunai (cashless society) bagi masyarakat Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini juga Yurianto mengucapkan terima kasih atas Kresno Sediarsi selama menjabat sebagai Dirut sejak tahun 2016.
“Untuk direksi yang baru, saya harapkan dapat menuntaskan tugas-tugas yang masih ada, seperti terus melakukan Inovasi layanan Perbankan sehingga menjadi BPD yang mampu sejajar dengan Bank Umum lainnya yang berada di BUKU 4. Tetap mampu melaksanakan penugasan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta di antaranya yang tertuang dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD),” pungkas Yurianto.
Berikut rincian perombakan di jajaran direksi PT Bank DKI:
Memberhentikan:
1. Ilya Avianti dari jabatannya sebagai Komisaris Utama.
2. Kresno Sediarsi dari jabatannya sebagai Direktur Utama.
3. Budi Mulyo Utomo dari jabatannya sebagai Direktur Kepatuhan.
4. Antonius Widodo Mulyono dari jabatannya sebagai Direktur Bisnis.
ADVERTISEMENT
5. Farel Tua Silalahi dari jabatannya Direktur Manajemen Risiko.
Mengalihkan Tugas :
Basuki Setiyadjid sebagai Komisaris Utama (Komisaris Independen) yang semula menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Mengangkat:
1. Erick sebagai Komisaris.
2. Wahyu Widodo sebagai Direktur Utama.
3. Zulfarshah sebagai Direktur Kepatuhan.
4. Babay Parid Wazdi sebagai Direktur Bisnis.
5. Zainuddin Mappa sebagai Direktur Manajemen Risiko.