Anies-Sandi Jalin Pertemuan Rutin dengan DPRD demi Tingkatkan Sinergi

17 Januari 2018 14:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi, Santoso dan M Taufik di Blok G Balai Kota. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi, Santoso dan M Taufik di Blok G Balai Kota. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta pejabat Komisi A, Komisi B dan Komisi C DPRD DKI Jakarta berkumpul dalam acara coffee morning untuk membicarakan sejumlah permasalahan di Jakarta. Beberapa topik dibahas seperti merapikan aset Pemda, pengembangan BUMD dan beberapa hal lainnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik berharap, DPRD DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat bersinergi untuk terus menyejahterakan warga Jakarta. Selain itu, kegiatan coffee morning ini diharapkan dapat terus dilakukan rutin dan dapat menghasilkan poin-poin yang dapat dikerjakan bersama.
"Saya kira ini cara yang baik untuk mengubah posisi. Dulu biasanya kan dewan sama eksekutif berhadap-hadapan, sekarang ini kami seiring karena goal-nya sama, bagaimana menyejahterakan masyarakat," kata Taufik di Blok G Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/1).
Sandiaga menambahkan, setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta harus melaporkan seluruh perkembangan pekerjaannya kepada DPRD DKI yang menjadi bagian dari pemerintahan daerah.
Pertemuan dalam bentuk coffee morning direncanakan akan berlangsung seminggu sekali. Sebelumnya ia juga telah melakukan pertemuan yang serupa dengan koordinator dan pejabat Komisi D dan Komisi E. Pertemuan juga untuk membahas keberlanjutan kebijakan-kebijakan yang sedang dan akan dilakukan Pemprov DKI
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan enggak cuma semangat di awal saja. Jadi, kami dorong teman-teman pimpinan (DPRD) bisa berpartisipasi dan tadi ada kasus-kasus yang harus ada follow up-nya bisa langsung ditindaklanjuti," ucap Sandiaga.
Dalam pertemuan tersebut, DPRD ingin merapikan aset pemerintah daerah agar DKI Jakarta bisa mendapatkan status wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan, setelah beberapa tahun terakhir hanya mendapatkan status wajar dengan pengecualian (WDP).
Sandiaga Uno di Blok G Balai Kota Jakarta. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Blok G Balai Kota Jakarta. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
"(Komisi) C lebih fokuskan masalah aset karena 4 tahun pemerintahan DKI Jakarta selalu dapat predikat WDP yang masalahnya adalah di aset. Karena di DKI ini aset itu ada barang ada surat. Tapi yang terjadi ada barangnya suratnya enggak ada dan sebaliknya. Jadi persoalannya banyak. Kita akan urai satu persatu," kata Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Santoso.
ADVERTISEMENT
Santoso menjelaskan, Sandiaga merespons dengan baik perencanaan tersebut dan segera dilakukan sinkronisasi tahapan-tahapan untuk memperbaiki aset di Jakarta dengan SKPD terkait.
Untuk pengembangan BUMD, pembahasan Sandiaga dengan Komisi B yaitu mengizinkan BUMD untuk mencari modal pinjaman lain dengan pihak ketiga, setelah beberapa BUMD tidak lagi mendapatkan Public Service Obligation (PSO).
"BUMD saya bilang bukan anggaran kecil tapi cakupan lebih luas. Karena saya sudah berikan atas seizin Pak Gubernur dan DPRD kemarin adalah berikan fleksibilitas pada BUMD untuk jalankan tugas dan fungsi dengan bisa gunakan dana dari pasar modal perbankan dan dari modal lainnya," kata Sandiaga yang turut mendampingi Santoso.
Coffee morning turut dihadiri Ketua Komisi B DPRD DKI Yusriah Dzinnun, Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif, Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati, jajaran Pemprov DKI lainnya.
ADVERTISEMENT