Anies soal 2.667 Mobil Mewah Nunggak Pajak: Ditagih Saja

14 Februari 2019 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (13/2). Foto: Moh. Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (13/2). Foto: Moh. Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Ribuan kendaraan bermotor di DKI Jakarta menunggak pajak. Masing-masing kendaraan nilai tunggakannya mencapai Rp 20 juta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar para penunggak pajak tersebut segera ditagih.
ADVERTISEMENT
“Ya ditagih saja,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, (14/2).
Namun, Anies belum bisa mendetailkan mengenai penagihan termasuk konsekuensi para penunggak pajak. Ia mengaku akan berkoordinasi lagi dengan Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD).
“Saya cek dulu detailnya sama BPRD,” ujar Anies.
Sebelumnya Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Faisal Syafruddin mengungkapkan sampai saat ini masih ada sekitar 2.667 mobil yang menunggak pajak masing-masing lebih dari Rp 20 juta. 2.667 mobil itu terdiri dari 966 jip berbagai jenis, 1.380 sedan dan sejenisnya, 8 pick up, 302 minibus, dan 11 bestelwagen.
Selain itu, Faisal mengatakan masih ada mobil yang tunggakannya di bawah Rp 20 juta sekitar 11.708 kendaraan. Ia menjelaskan pihaknya juga memburu kendaraan roda dua yang juga melanggar pajak. Ia menuturkan ada juga motor yang tunggakan pajaknya mencapai angka Rp 20 juta.
ADVERTISEMENT
Faisal menegaskan BPRD akan terus menagih wajib pajak. Sehingga pemasukan Pemprov DKI bisa maksimal. Ia mengungkapkan pihaknya bisa langsung mendatangi rumah penunggak pajak.
"Kami lakukan penagihan lewat surat dan door-to-door," ujar Faisal.
Untuk diketahui, sampai hari Rabu, (13/2) realisasi penerimaan dari pajak kendaraan bermotor Rp 995 miliar dari target Rp 8,8 triliun. Sedangkan untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) baru terealisasi Rp 569 miliar dari target Rp 5,4 triliun.